Makna ta'dzim (mengagungkan) dalam praktek khuluqul muslim (perilaku muslim sejati) adalah peng agungan yg semestinya, demikian itu dilakukan karena seorang salik sejati itu hendaknya senantiasa rendah hati kepada Allah, atau karena Allah. Disetiap mata lahirnya melihat sesuatu ciptaan Allah. Dalam satu waktu harus bisa menunjukkan pengabdian/ penghambaan kpd siapa saja yg terdapat cahaya Allah SWT.
Seperti pribadi para wali, ketika kita bertemu harus meng-agungkan yg semestinya. Barangsiapa yg meng-agungkan yg semestinya, maka ia akan ikut menjadi agung....
Seberapapun tingginya pangkat anak, tidak akan bisa melampaui ibunya.. Setinggi apa pangkat seseorang terhadap ibunya, sedalam itulah hurmat ta'dzimmu kepasa ibumu...
Seberapa dalam engkau mengubur nafsu, maka melangitlah hatimu tinggi2, setinggi apa melangitnya hatimu, tergantung sedalam apa engkau mengubur nafsumu...
Setinggi apa engkau meng Agungkan Allah dan RasulNya, sebesar itukah engkau menghinakan dirimu dihadapanNya...
Wali, diangkat menjadi wali itu lulus daei uji kesombongan... Merasa lebih hina dari apapun yg ada di dunia ini... (ex: bangkai, babi, anjing)
Aku tidak menghina bangkai yg ada didepanku ini, karena ada sesuatu dari bangkai anjing ini yg lebih baik dariku (giginya)
-Nabi Isa AS-
Merasa lebih baik dari siapapun itu buruk, sebaliknya merasa lebih buruk itu baik...
Semakin tinggi ilmu seseorang, jika tidak dibarengi dengan adab yg tinggi... Maka akan merasa sombong...
Semakin tinggi ilmunya, semakin tinggi pula hatinya...
Barang siapa yg menetapakan/ mengklaim dirinya rendah hati, sungguh saat itu ia bwnar2 sombong...
Sama seperti, barangsiapa yg merasa dirinya pintar, sungguh ketika itu dia bodoh...
Orang alim selalu merasa dirinya bodoh,
Karena orang alim itu tau bahwa "diatas setiap org alim itu, masih ada yg lebih alim daripadanya"
Barangsiapa yg ilmunya bertambah, sedang ketaqwaannya tidak bertambah. Maka yg bertambah adalah jauhnya dia dari sisi Allah...
Musuh 1 kebanyakan, teman 1000 kurang.
Musuh 1 adalah nafsu kita sendiri...
Semua bentuk makhluq ciptaan Allah adalah saudara... Baik kasar maupun alus...
Urut urutan jalan menuju Allah yaitu :
1. Suami
2. Orangtua & mertua
3. Guru Mursyid
4. Ulama pewaris nabi
5. Nabi Muhammad SAW
6. Allah SWT
Jika salah satu dari mereka ada yg tidak ridho terhadapmu, maka ridho Allah tidak akan sampai kepadamu...
"Pelit macam apa yg kamu lakukan wahai Ibrahim! Memberi makan orang kafir sepiring saja pakai syarat! (masuk islam)"
Padahal Aku (Allah) memberinya makan 70 tahun tanpa syarat, walaupun dia kafir terhadapKu...
Celakalah engkau wahai murid jika engkau melihat orang yg sedang bergaya/berdandan agar terlihat tampan/cantik.
Maka pejamkanlah kedua matamu (kedua mata nafsumu), karena jika kalian melihat maka akan tersedot/tertarik dgn gayanya..
Karena orang yg sedang bergaya itu ditempeli syetan
Dan ingatlah Allah sedang memperhatikanmu, jika engkau melihat apalagi tak berkedip, maka jatuhlah nilai kehambaanmu kpd Allah
Oleh : Murabbi Ruuhina KH MOHAMMAD NIZAM AS-SHOFA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar