Terbanglah tinggi tanpa menoleh kebelakang sedikitpun
Sejauh mana kau terbang, sejauh itu pula kau kan sakit ketika jatuh
Kami tak tau siapa kau sebenarnya,
Entah mengapa, tak berkabar sebersit saja timbul sudah rasa rindu
Jangankan sehari, bahkan hampir di tiap waktu hanya menunggu sapa darimu
Akhirnya, pupus sudah angan ini dan kembali menyalahkan diri sendiri
Di penghujung hari...
Selang beberapa saat, satu kata termaktub di gawai bersamaan dengan pecahnya air mata yang tak tertahan sebab berada di puncak kerinduan
Begitu hebatnya telepati antar saudara ruhani yang terjalin ini
Terimakasih tak terhingga pada Ayahanda
Karena telah mempertemukan di jalan-Nya yang indah
Wassalam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar