Satu kata sejuta makna
Rindu...
Masi adakah diantara kalimatmu
Semoga...
Tetap ada meski sekejap
Takkan berupaya walau sejenak
Meski ada didepan mata
Namun tak kuasa
Selalu ada harapan
Disetiap kesempatan
Meski hanya sebilah benang
Setia berada di fase tenang
diantara dua kelu, harap atau cemas
Memang diperintah seperti itu
Agar selalu dekat
Berharap bisa sedekat dua busur panah yang dilengkungkan
Semoga saja...
Ego untuk membahagiakan diri sendiri masih sangat tinggi...
Semoga bisa dipangkas habis sedemikian rupa...
Kuku kuku yang masih panjang
Semoga segera mati ditelan bumi...
Jangan kau tanya mengapa memilihmu
Tak ada alasan untuk tidak mencintai,
Sang Guru berkata,
"Jika kamu mencintai seseorang karena Allah dan kamu tidak tau alasannya, ketahuilah bahwa Allah mencintainya dan memerintahkan hatimu untuk mencintainya"
Tak ada alasan lain, sungguh kami minta maaf karena tak memberimu alasan logis
Dan pahamilah...
aku tak ingin mengubahmu
hanya karena aku mencintaimu.
Lagipula, kita punya cara masing-masing untuk bahagia.
Dan biarkan aku mencintaimu dengan caraku.
Tentang statement,
Titik tertinggi dalam mencintai adalah mengikhlaskan...
Saat kita harus ikhlas menerima rasa sakit oleh orang yang dicintai tanpa sedikitpun keinginan untuk meninggalkannya
Karena dalam kamus cinta kuno, tak ada kata pergi dalam mencintai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar