Kamis, 15 April 2021

HAMBA-HAMBA YANG BERBAJUKAN ASMA INDAH ALLAH

Reboan Agung, 14 April 2021

Wali Allah Abdul Mushawwir (13)

عبد المصور: هو الذي لا يتصرف ولا يصوّر إلا ما طابق الحق ووافق تصويره، لأن فعله يصدر عن مصوريته تعالى

Hamba Dzat Yang Maha Membuat Replika adalah hamba yang telah wushul (selesai menempuh perjalanan ruhani) dan mendapatkan baju ketuhanan Al-Mushawwir.

Abdul Mushawwir adalah hamba yang tak mampu membuat replika (gambaran rencana) dan tak mampu menggambarkan kecuali dengan replika yang selaras dengan replika Tuhan. Hal ini karena aktivitasnya bersumber dari replika Dzat Yang Maha Membuat Replika. 
[Rabu Kemarin, 07 April 2021]

Wali Allah Abdul Ghaffār (14)

عبد الغفار: هو الذي غفر جناية كل من يجتني عليه ويستر  عن غيره ما أحب أن يستر منه، لأن الله تعالى ستر ذنوبه وغفر له بتجلي غفاريته، فيعامل عباده بما عامله به.

Abdul Ghaffār (ُعَبْدُ الغَفَّار) adalah wali Allah yang mengampuni perbuatan kejahatan setiap orang yang berbuat jahat kepadanya. Seandaianya anda suka memaki Abdul Ghaffār maka anda akan kehabisan makian karena ketangguhannya dalam menahan makian bahkan akan membalas anda dengan sanjungan. Allah telah mengampuni dan menutupi dosa-dosa Abdul Ghaffār, karena menjadi obyek tajalli (panampakan) Allah Yang Maha Mengampuni. Allah menggerakkan hambaNya dengan aktivitasNya.

Al-Ghaffar ada Al-Ghafūr maknanya sama, hanya saja jika telah berbajukan asma Allah Al-Ghafūr (Abdul Ghafūr) itu lebih kuat maknanya. Artinya jika ada orang yang telah berbuat jahat padanya, tanpa minta ampun sekalipun telah diampuni, berbeda dengan Abdul Ghaffār yang hanya mengampuni mereka yang mau memohon pengampunan padanya. Senada dengan hal tersebut Abdul Ghaffār itu membatasi pengampunannya pada tingkat kesalahan tertentu, misalnya maksimal biamsa diampuni jika berbuat salah pada 70x selebihnya tak diampuni lagi. Namun jika Abdul Ghafūr pengampunannya tiada batas.
 
Sebagaimana Abdus Syakūr yang mampu bersyukur atas bala', lebih mendalam dari Abdus Syākur. Juga Abdus Shabūr yang lebih dari Abdus Shābur.

Wali Abdul Ghaffār suka menutupi aib orang lain yang tentu membuat senang orang yang ditutupi aibnya tersebut.

Perbedaan antara permintaan maaf (عَفٰوًا) dan oermintaan ampunan (غُفْرًا) adalah; permintaan maaf dilakukan atas kesalahan yang tidak kita sengaja atau tidak ketahui. Jika kesalahan tersebut kita sadari maka yang harus kita lakukan adalah meminta ampunan.

Wali Abdul Qahhār (15)

عبد القهار: هو الذي وفقه الله بتأييده لقهر قوى نفسه، فتجلى له باسمه القهار، فيقهر كل من آذاه، ويهزم كل من بارزه وعاداه، ويؤثر في الأكوان ولا يتأثر منها

Wali Allah yang berbaju sifatNya Qahhar adalah wali yang telah wushul lantas diberi baju ketuhanan Al-Qahhar dan disebut Abdul Qahhār. Dia adalah orang yang dikaruniai oleh Allah dengan kekuatanNya karena telah mampu menundukkan nafsunya yang kuat. Kemudian Allah menampakkan diriNya pada pribadi Abdul Qahhār dengan sifatNya Yang Maha Memaksa. Pada saat tersebut Abdul Qahhār mampu mengekang orang yang menyakitinya dan meluluhlantakkan setiap orang yang dengan terang-terangan atau secara diam-diam memusuhinya. Mampu memaksa ciptaan dan tidak dapat dipaksa oleh makhluk, itulah Abdul Qahhār.

Original link : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=318912242992082&id=107571654126143

Tidak ada komentar:

Posting Komentar