Minggu, 11 April 2021

WALI-WALI PENYANDANG BAJU KETUHANAN

Reboan Agung, 07 April 2021

Wali Abdul Bari' (nisbat ke asmaul husna ke-12)

Salik yang telah wushul kemudian disematkan baju ketuhanan Al-Bãri' itulah Wali Abdul Bãri'. Istilah Abdul Bari' atau "hamba Dzat Yang Maha Membereskan" itu maknanya berdekatan dengan Abdul Khaliq dan Abdul Bãdi'.

Bãri' (بَارِءٌ / menyelesaikan) itu berbeda dengan barī' (بَريْءٌ /lepas tangan). Abdul Bãri' tidak bertindak kecuali dengan tindakan yang selaras dengan asma indah Allah Al-Bãri' yang sesuai dan pantas serta terlepas dari ketidakteraturan (tanafur). Jika engkau meneliti ciptaan Allah dengan seksama maka tak akan engkau jumpai ketimpangan. 

..., مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِنْ تَفَاوُتٍ,...
..., kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang,... (QS. Al-Mulk: 3)

Asma Allah "Al-Bãri'" adalah Dzat Yang tampak jelas bagi Abdul Bãri' pada salah-satu cabang yang terhubung (berasal) dari asmaNya Ar-Rahman. Ketua asma-asma Allah itu adalah Ar-Rahman.

Gambarannya, jika asmaNya Al-Khaliq pimpinan (kontraktor) suatu proyek maka posisi setelah proyek selesai dan lolos audit itulah asmaNya Al-Bãri'.

Wali Abdul Mushawwir (ke-13)

Abdul Mushawwir adalah wali yang tidak menjalankan dan tidak membentuk sesuatu kecuali ditentukan oleh Allah dan sesuai dengan yang digambarkan oleh Allah karena setiap ciptaanNya pasti muncul dari penggambaranNya (replika atau miniatur  dariNya).

Jika tak bisa yakin percayalah. Jika percaya tak bisa maka husnudzan-lah...

Tafsir Al-Jilany

وإذا قلت: إهدنا الصراط المستقيم، تحقَّقْتَ بمقام العبودية

Jika engkau melafalkan: "ihdinas shirathal mustaqim" maka anda harus membuktikan bahwa engkau berada dimaqam ubudiyah (pengabdian) yang mengimplementasikan aktivitas pengabdian dengan benar menurut Dzat Yang Maha Benar.

Bentuk ubudiyah dalam konteks ASW adalah mengikuti himbauan Pembimbing Ruhani untuk mengijuti Jalsah Tartil Asshafa dalam menghafalkan "paket ayat Al-Qur'an, shafawi". Apabila pengabdiannya benar maka otomatis akan dimampukan mengamalkannya.

وإذا قلت: صراط الذين أنعمت عليهم، تحقَّقْتَ بمقام الجمع

Tatkala engkau mengucap "shirathalladzina an'amta alaihim" maka engkau harus membuktikan bahwa engkau telah mengabdi di "maqam jam'i". 

Bila lisanmu berucap: "ghairil maghdlubi alaihim" maka engkau tidak terpapar efek sifat Jalal Allah. Orang-orang yang melanggar batas (peraturan ilahi/ tidak beradab) akan terkena penampakan sifat Jalal Allah.

Bersabarlah agar engkau tak tertimpa mushibah lagi. (Gapailah predikat abdus as-shabur/ hamba yang bersabar)
Bersyukurlah agar engkau tak merugi lagi. (Pandai-pandailah bersyukur)

.وإذا قلت: ولا الضالّين، خفت من الرجوع بعد الوصول.

Ketika lisanmu berucap: "wa lãddhãllīn, maka engkau takut kembali pada kondisi sebelum wushul setelah wushul.

وإذا قلت: آمين: أمِنْتَ من الشيطان الرجيم

Ketika engkau berucap (berdoa): "Ãmīn" (dan di ijabah), maka engkau aman dari pengaruh syetan yang diranjam.

QS. Ali Imran.

فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لَا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِّنكُم مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ ۖ بَعْضُكُم مِّن بَعْضٍ ۖ فَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَأُخْرِجُوا مِن دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُوا وَقُتِلُوا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ثَوَابًا مِّنْ عِندِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ (195) لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي الْبِلَادِ (196) مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۚ وَبِئْسَ الْمِهَادُ (197) لَٰكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا نُزُلًا مِّنْ عِندِ اللَّهِ ۗ وَمَا عِندَ اللَّهِ خَيْرٌ لِّلْأَبْرَارِ (198) وَإِنَّ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَمَن يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْكُمْ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْهِمْ خَاشِعِينَ لِلَّهِ لَا يَشْتَرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۗ أُولَٰئِكَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ (199) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (200)
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar