Reboan Agung, 19 Mei 2021
Wali Abdul Khāfidz (22)
Wali Allah yang berbaju asma Allah Al-Khāfidz (Dzat Yang Maha Merendahkan kebalikan Al-Rāfi')
عبد الخافظ هو الذي (المؤمن الحقيقي) يتذلل له في كل شيئ ويخفظ عن نفسه لرؤية الحق فيه
Abdul Khafidz adalah orang (mukmin sejati) yang merasa hina-dina dibanding segala sesuatu dan merendahkan dirinya karena telah mampu melihat Allah Al-Haq didalam segala sesuatu tersebut. Jika diizini oleh Al-Haq wali Abdul Khafidz bisa berbalik arah menjadi Abdur Rāfi' dihadapan orang yang GR (merasa lebih tinggi) ketika Abdul Khafidz merendah dihadapannya.
Setiap kita adalah Abdul Khafidz (hamba yang hina-dina) namun tidak semua dalam tahqiq (dinilai benar dan baik oleh wakil Allah). Apabila telah benar ketika ditahqiq maka Allah akan memakaikan baju kebesaranNya Al-Khafidz.
Mata lahir sufi-sufi agung yang berbaju asmaNya Al-Khafidz tidak menyaksikan makhluk ketika melihat makhluk, tetapi mereka menyaksikan Sang Khaliq (Sang Pencipta).
Wali Abdur Rāfi' (23)
عبد الرافع هو الذي يترفع عن كل شيئ لنظره إليه بنظره السوى والغير، لقيامه بالحق الذي هو رفيع الدرجات، وقد يكون بالعكس
Wali Allah yang ruhaninya mengenakan baju asma indahNya Al-Rāfi' (Maha Tinggi). Wali Abdur Rāfi' menduduki maqam ketinggian Allah sehingga memandang rendah kepada selain Allah. Terkadang praktek Abdur Rāfi' adalah kebalikan maqamnya (praktek Abdul Khafidz yang meninggikan derajat orang lain yangbtidak merasa lebih tinggi dari apa dan siapapun yang dia temui).
Nabi bersabda:
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ إرْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ.
Orang yang mempunyai karakter kasih adalah insan yang dimuliakan oleh Allah Yang Maha Kasih. Berbelaskasihlah kepada manusia agar Allah mengasihimu.
Implementasinya menurut Murabbï Rūhinā, Sidi Syaikh Mohammad Nizam Asshafa adalah sebagaimana pesan Nabi yang tersirat dalam hadis:
أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى أَكْرَمِ أخلاق الدنيا وَالْآخِرَةِ ؟ أَنْ تَعْفُوَ عَمَّنْ ظَلَمَكَ، وَتَصِلَ مَنْ قَطَعَكَ، وَتُعْطِيَ مَنْ حَرَمَكَ (رواه البيهقي)
"tidakkah telah aku tunjukkan kepada kalian tentang akhlaq yang paling mulia baik dunia maupun akhirat? yaitu memaafkan orang yang berbuat zalim padamu, menyambung tali persaudaraan pada orang yang memutuskan tali persaudaraan denganmu dan mau berbagi kepada orang yang tidak mau berbagi denganmu". (HR. Baihaqi)
Juga jawaban Nabi yang kepada Aisyah yang dibaca sebagai doa di akhir bulan Ramadhan:
اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عنا.
"Ya Allah. Sungguh engkau Maha Pemaaf dan mencintai maaf, maafkan kami".
Tafsir Jailany
Al-Hāidl dan Al-Ghāidl (insan yang mengarungi samudera cahaya ilahi) hendaknya bisa menggali dan menemukan inovasi baru berupa keyakinan dan pencerahan (فرائد اليقين والعرفان). Ini merupakan buah dari menghayati surat-surat dalam Al-Qur'an lantas tersingkapkan untuknya rahasia-rahasia yang tersimpan dalam untaian ayat-ayat tersebut.
Original post :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=340776934138946&id=107571654126143
Tidak ada komentar:
Posting Komentar