Minggu, 31 Januari 2021

ASMA ALLAH ITU PEMILIK SEGALA SEBUTAN

Ahad Karim,  31 Januari 2021

[79 : اسـم الله له جـميع الأسـمـاء]

Asma Allah itu pemilik segala sebutan

Menyebut apa saja sama debgan menyebut yang mempunyai segala sebutan.

Sebutan Allah itu pemilik segala sebuatan yang ada. 

كل إسم له المُسمّٰى، وفي كل مسمى المُسَمِّي

Setiap sesuatu itu punya nama, dan setiam yang dinamai pasti ada yang menamai. 

Penggila Laiya (Qais) setelah futuh menyebut Layla sesungguhnya menyebut Tuhannya Layla. Artinya pada saat penggila Layla dikatakan gila sesungguhnya dia sudah tidak mencintai Layla karena nafsu (waras).

إعـلـم أيـها الـمريد أنّ أسـمـاء الـحق جل جلاله كلها عظيـمة ، وأنّ الـخلق قد تـحيّـر فـي عظمتـها ، ولا ينالون حقيقتـها إلّا بـكشوفها ، ولا تنكشف لـهم تلك الأسـمـاء إلّا بـكشوف صفة الـخاصة ، التـي جعل الـحق أسـمـائه مفاتـح خزائنـها ، ولا تنكشف تلك الصفات إلّا بـكشف الذات .

Ketahuilah wahai murid. Sesungguhnya nama-nama Dzat Yang Maha Agung itu seluruhnya adalah Agung. Dan sungguh para makhluk itu benar-benar bingung menghadapi keagungan tiap-tiap nama-namaNya. Para makhluk tak akan menggapai penyaksian nama-namaNya kecuali dengan ketersingkapan terhadap asmaNya. Dan tak mungkin bisa tersingkap kecuali dengan penyingkapan sifat khususNya yang telah Allah jadikan nama-namanya ini sebagi kunci gudang-gudang nama indahnya. Dan sifat-sifat khususnya ini tidak akan tersingkap kecuali dengan keteresingkapan DzatNya.

Tak pernah kita tidak berhadapan dengan nama-nama indahNya.

 فإذا منح الله عبداً من عباده الـمكاشفات فإنّه يـهتدي إلـى الإسـم الأعظم ، لأنه كل اسـم مـخبـر عن صفة ، والصفة مـخبـرة عن الذات ، إذ كل اسـم يبلغك مرتبة من الـمراتب ، واسـمه الله يبلغك إلـى الوله فـي حبه ، والرحـمن والرحيـم يبلغانك إلـى رحـمته ، وافهم هذا من قوله : ﴿وَلِلّٰهِ الأَسْـمَاءُ الـحُسْنَـى فَادْعُوهُ بِـهَا﴾ [الأعراف : 180] ، أي اسـم الله له جـميع الأسـمـاء موصلة إليه ، فالطلبوا الاسـم الأعظم الذي هو الله باستعمـال مراتب الأسـمـاء والصفات . والسلام() .

Ketika Allah menganugerahkan ketersingkapan kepada hambaNya maka Allah akan membimbing hamba untuk menyingkap rahasia asma agungNya. Sesungguhnya setiap nama itu menginformasikan tentang sifat, dan  sifat tersebut menginformasikan tentang dzat. 

Setiap nama akan mengantarkan dirimu pada tahap demi tahap dari jenjang kedudukan spiritual. 

NamaNya yaitu "Allah" itu yang akan membimbingmu pada wallah (kesedihan karena cinta Allah yang hampir menghilangkan akal). Kemudia namaNya "Ar-Rahman dan Ar-Rahim" akan membimbingmu pada rahmatNya. Inilah yang tersirat dalam firmanNya: 

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا

"Allah mempunyai nama-nama indah. Berdoalah dengan menyebut nama indahNya tersebut". Itulah "ismu al-a'dlam" (الإسم الأعظم).

Maka temukan "al-ismu al-a'dham" yang mengantarkanmu pada namaNya yaitu "Allah". Setiap orang berbeda-beda dalam setiap kesempatan yang berbeda-beda pula untuk menemukan "al-ismu al-a'dlam".

Carilah (temukan "al-ismu al-a'dlam / Nama Allah Yang Paling Agung") satu persatu dari sekian banyak nama indahNya sesuai keadaanmu agar engkau dapat menemukan (menggapai) Nama Yang Agung tersebut. 

Ada wali Allah yang menemukan al-ismu al-a'dlam melalui asmaNya "HUWA /(هو), ada yang menjumpainya dalam asmanya Ar-Rahim (الرحيم).

Dari sini kita mendapat pelajaran dari Murabbi Ruhina, Sidi Syaikh Mohammad Nizam Asshafa agar pandai membaca situasi kebatinan kita. Kemudian berdoalah dengan asmaul husna yang sesuai  kondisi tersebut agar menemukan al-asma' al-a'dlam.

Jika telah tersingkap rahasia nama-namanya dengan tanda-tanda yaitu telah mereguk rasa manis dan nikmat dari segala aktivitas yang sebelumnya belum dirasakannya, maka murid tersebut telah wushul.

Orang yang wushul berarti telah menjadi wali. Dan wali itu tak mungkin kress dengan wali yang lain apalagi wali yang telah menggelar dirasah (mewarisi rahasia kenabian dan melanjutkan peran kerasulan). 

Dari sini wali pasti membenarkan mursyid dan membantunya membimbing umat agar kembali kepada Sang Pencipta walaupun secara zahir mereka pandai mengelabui orang awam dengan berpura-pura konflik dengan wali yang lainnya.

Inilah yang sering disampaikan oleh Murabbi Ruhina:

الساكن فى الجنة يحتاج إلى الذكر.
والساكن فى الدنيا يحتاج إلى الفكر.
وقد شغلكم الفكر عن الذكر حتى لم تدخلوا الجنة.
أعني جنة المعارف، 
فإذا مضت عليكم لحظات لا تذكروا الله فيها فبادر إلى إيقاظ قلوبكم بذكر الله وتسبيحه. 

Orang yang tinggal di surga membutuhkan zikir.
Orang yang tinggal di dunia perlu berfikir.

Sungguh engkau sibuk berfikir sampai terhalang dari zikir sehingga kalian tak kunjung masuk surga. Maksudku adalah surga ma'arif. 

Jika kalian terlewat sedikit waktu tanpa berzikir kepada Allah, maka segeralah membangkitkan hatimu untuk berzikir dan bertasbih kepada Allah.

By : Ustd. Adib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar