Teruntuk : Sang Senja yang menghiasi hati
Kau adalah segalanya bagiku
Dan aku hanyalah sebatas angin lewat, yang bahkan bukan semilir sejuk, namun bagai puting beliung yang memuakkan...
Sedih sebenarnya
Ketika sudah tak ada lagi kata yang hendak terlontar
Hanya mampu berbasa basi sebagai penghilang penat
Seperti biasa,
Memang dasar seorang wanita
Mengandalkan air mata
Untuk segala gundah gulana
Tak ada alasan sebenarnya
Hanya berhenti pada satu titik senja
Semburat langit yang selalu mengundang rasa
Rasa yang sama setiap saat
Takkan pernah berubah meski ajal menjelang
Kaulah sang senja
Menunggu untuk melihatmu bersinar
Walau hanya sesaat
Waktu sangat berarti
Hanya sejenak semburatmu melangit
Namun tetap itulah yang kutunggu..
Surabaya, 14 Juni 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar