Rabu, 09 Juni 2021

WALI-WALI PENYANDANG BAJU KETUHANAN

Reboan Agung, 09 Juni 2021

Wali Abdul Halim (32)

عبد الحليم هو الذي لا يعاجل من يجني عليه بالعقوبة، ويحلم عليه ويتحمل أذية من يؤذيه وسفاهة السفهاء، ويدفع السيئة بالتي هي أحسن

Wali Abdul Halim itu adalah orang yang mencapai iman sempurna dan mendapat anugerah baju ketuhanan "Al-Halim". Beliau adalah hamba Allah yang pandai menahan diri (tergesa-gesa) untuk menghukum penjahat yang menjahati dirinya, bahkan menyayanginya. Beliau sanggup menanggung derita orang yang menyakitinya dan dari orang-orang bodoh yang berbuat bodoh padanya (menyakitinya), dan membalas keburukan orang yang berbuat buruk kepadanya dengan balasan berupa kebaikan.

Bahkan untuk menutupi hutang "saudaranya", wali Abdul Halim rela menjadi budak orang yang menghutangi saudaranya tersebut.

Wali Abdul Adhim (33)

عبد العظيم هو الذي تجلى الحق له بعظمته فيتذلل له غاية التذلل أداءً لحق عظمته، فيعظمه الله في أعين عباده، ويرفع ذكره بين الناس فيبجلونه ويوقرونه، لظهور آثر العظمة على ظاهره...

Wali Abdul Adhīm mendapat anugerah baju keagungan Allah karena aktivitasnya yang pandai mengagungkan Allah melalui siapa dan apa saja ciptaan Allah.

Allah menampakkan keagunganNya padanya sebab beliau pandai mengagungkanNya dan pandai menghinakan diri sehina mungkin karena mengamalkan hakikat keagunganNya. Sebab itulah lantas Allah menyematkan baju Al-'Adhīm padanya dalam pandangan makhluk, meninggikan, memuliakan dan mengagungkan gelarnya di hadapan manusia sebagai penampakan keagunganNya yang melekat padanya.

Abdul Ghafur (34)

Abdul Ghafur itu lebih kuat karakter pengampunannya terhadap orang yang berbuat kriminal padanya dibanding Abdul Ghaffār. Abdul Ghafūr pengampunannya abadi sedangkan Abdul Ghaffar ampunannya luas (masih terdapat potensi untuk tidak mengampuni).
 
Abdus Syakur (35)

Wali Abdus Syakur selalu bersyukur kepada Tuhannya karena telah melihat segala pemberian Allah baik yang sesuai keinginannya atau yang  tidak sesuai, sebagai "nikmat".

Bala' dan ujian dinilai oleh wali Abdus Syakur sebagai nikmat bahkan dari sisi batinnya sekalipun. Hal ini sebagamana diucapkan sayidina Ali:

سُبحَانَ مَنْ  اشْتَدَّتْ نِقْمَتُهُ عَلَى أَعْدَائِهِ فِي سَعَةِ رَحْمَتِهِ وَاتَّسَعَتْ رَحْمَتُهُ لِأَوْلِيَائِهِ فِي شِدَّةِ نِقْمَتِهِ

"Maha Suci Dzat Yang menyiksa musuhNya dalam bentuk keleluasaan kasihsayangNya, sementara meluaskan rahmat kepada kekasihNya dalam bentuk kedahsyatan siksaNya".

Wali Abdul 'Ali (36)

Al-'Ali adalah salah satu nama indah Allah. Hamba yang telah sempurna imannya lantas terus menaikkan tekad spiritualnya dalam meraih derajat mulia disisi Allah hingga wushul (sampai di hadiratNya) dan tiap-tiap kedudukan tinggi telah dicapainya maka akan mendapat anugerah baju ketuhanan Al-'Ali sehingga bergelar Abdul Ali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar