Pertama,
Kuhaturkan beribu permintaan maaf dari hati yang terdalam
Mulai saat ini, esok, dan seterusnya
Sepertinya, kesalahan kali ini sangat fatal
Terjerumus pada yang terdalam
Yang seharusnya tidak kau pijaki
Untuk kali ini saja
Biarkan aku menjadi pengagum rahasiamu
Biarkan aku menjadi pelantun iringan doa yang takkan pernah putus
Maafkan, mohon maafkan...
Andai bisa bersujud memohon maaf padamu, akan kulakukan...
Jangan sampai rasa rinduku ini mengganggu ritualmu
Menjadi beban hidupmu
Bahkan menjadi hutang yang takkan pernah usai
Banyak makna dibalik semua yang tersurat
Dan lebih dalam lagi pada apa yang tersirat
Sebagai pengagum rahasia
Terlalu jauh mungkin aku mengenalmu
Hingga menjadi salah satu beban hidupmu
Itulah kesalahan terbesarku selama ini
Tak ada lagi kata cemburu
Tak sampai hati aku menyakiti hatimu
Karena aku bukan seseorang yg penting dalam hidupmu
Maaf jika terlampau ikut campur dalam keseharianmu
Jika kau izinkan,
Akan menjauh diri ini perlahan,
hingga tak ada rasa yang melekat
hanya doa yang bisa kupanjat
Semoga keadanmu baik baik saja
Karena titah Sang Petuah :
"Jangan memaksa seseorang memeluk jiwamu. Cinta itu seperti Agama, tidak boleh ada unsur paksaan didalamnya" -ABI-
Surabaya, Idul Adha 1442 H
Salam rindu dari sang pengagum rahasia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar