Kamis, 01 Juli 2021

Lukisan Sang Senja

Hai senja
Ada apa denganmu
Sepertinya, mendung sedang menyelimuti
Kiranya ada yang ingin kau sampaikan
Mohon sampaikanlah lewat angin yang menderu

Masihkah hidup rasamu
Kurira tidak,
Mati memang selalu menyertaimu
Risau pun malu untuk datang padamu

Tak salah pilih
Memang semestinya insan sepertimu layak...
Bahkan lebih dari layak sebagai panutan...

Sudah tak ada lagi kata yang bisa diucap
Bertemu manusia sesempurna dirimu itu sudah lebih dari cukup bagiku
Contoh konkrit seorang Abdul Karim
Salah satu Wali Allah yang tersembunyi

Tak ada cela dari ujung ke ujung
Hanya ada puja yang senantiasa menemani

Semoga kau tak keberatan menjadi senja bagiku yang hina ini
Hanya secuil daging yang tak berguna.

Di akhir surat
Selalu terpanjat
Lantunan doa pada sang senja
Semoga sinarmu megah seperti sedia kala

Apa kau tau
Ketika sudah tak ada kata yang perlu diucap
Dalam rangkaian bait tanpa makna
Disitu aku merasa hampa
Ingin sebenarnya menyapa
Namun sang senja sepertinya sedang tak bernyawa

Hanya bisikan yang selalu kubawa
Kepada langit aku mengadu
Kepada bumi aku berlutut
Semoga kasihku sampai padamu
Wahai Senja yang selalu kurindu

Surabaya, 1 Juli 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar