Jumat, 30 Juli 2021

TASAWUF DALAM ISLAM ITU IBARAT ROH DAN JANTUNG YANG TERUS BERDETAK(tanpa roh dan detak jantung maka tubuh akan menjadi mayat)


Perumpamaan yang dapat menjelaskan kita perihal dinamika TASAWUF adalah dinamika "ILMU NAHWU" yang belum dikenal pada zaman Rasulullah. Ilmu nahwu menemukan relevansinya setelah kebutuhan mendesak sepeninggal beliau. Pada zaman Rasulullah belum membutuhkan ilmu nahwu berikut kaidah-kaidahnya karena pada dasarnya orang-orang pada zaman tersebut menguasai dan terampil menggunakan bahasa sehingga tidak membutuhkan pedoman.

Namun setelah masyarakat terbiasa mempermainkan (seenaknya menggunakan) bahasa hingga menyebabkan kesalahan maka dibuatlah pedoman bahasa agar tidak terjadi kesalahan dalam pengucapan. Pedoman ini tidak termasuk bid'ah (yang dilarang) dan justeru membantu agar tuturkata manusia ketika berbicara dengan bahasa Arab menjadi jelas.

Seperti itulah TASAWUF yang belum dibutuhkan pada zaman Rasulullah karena para sahabat pada waktu merupakan Ahli Tasawuf sebagai produk tasawuf hasil binaan Rasulullah. Mereka mayoritas telah menduduki maqam ihsan baik sebagai ahli muraqabah atau telah mampu khusyu' dalam shalat sehingga tidak membutuhkan pedoman (tasawuf), pembimbing dan penasehat. 

Nah sepeninggal para sahabat hati ummat Islam hatinya menjadi lalai terhadap esensi berzikir kepada Allah dan membuat bid'ah-bid'ah dalam beragama. Oleh karena itulah para ulama kemudian menetapkan kaidah-kaidah yang berisi pedoman berzikir (pediman beragama dengan baik dan benar) dengan berbagai macam corak yang berguna untuk mendidik manusia agar membersihkan nafsu dan menyucikan jiwa mereka dan membantu pengkondisian hati agar bening, elit, suci dan selamat seperti pada masa Rasulullah.

Original Post :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=385690619647577&id=107571654126143

Tidak ada komentar:

Posting Komentar