Wali Abdul Bā'its (49)
عبد الباعث هو من (من كمل إسلامه وإيمانه ويقوم مقام الإحسان) أحياء الله قلبه بالحيات الحقيقية بعد موته الإرادي عن صفات النفس وشهواتها وأهوائها، وجعله مظهرا لا سمه الباعث، فهو يحيي موتى الجهل بالعلم ويبعثهم على طلب الحق
Wali Abdul Bā'its adalah hamba yang telah sempurna islam dan imannya kemudian menduduki maqam ihsan lantas Allah mengaktifkan hatinya dengan kehidupan hakiki setelah mati irādīnya dari tabi'at, syahwat dan hawa nafsu kemudian oleh Allah dijadikan media untuk menampakkan asmaNya Al-Bā'its. Wali Abdul Bā'its adalah wali yang hidup setelah sifat bodohnya mati dengan hidupnya ilmu lantas bangkit dalam rangka mendekat kepada Al-Haq (Allah).
Itu semua terjadi setelah mati iradīnya (matinya kehendak yang tidak diridlai oleh Allah). Inilah yang dimaksud mati sebelum mati (موتوا قبل ان تموتوا). Mati dengan kehendak kita atau mati yang bisa kita pilih. Selain mati irādī ada mati idltirāri (mati karena dipaksa mati oleh Dzat).
Adapun hamba yang telah menduduki maqam ihsan juga berjenjang dari:
- maqam muraqabah,
- maqam musyahadah
- maqam ma'rifat.
Wali Abdus Syahīd (50)
عبد الشهيد هو الذي (الذي كمل إسلامه وإيمانه ويقوم مقام الإحسان) يشهد الحق شهيدا على كل شيء، فيشهده في نفسه وفي غيره من خلقه
Wali Abdus Syahīd adalah hamba yang telah sempurna islam dan imannya kemudian menduduki maqam ihsan hingga meyaksikan Al-Haq (Allah) pada sesuatu apapun dengan hakikat penyaksian. Wali Abdus Syahīd telah menyaksikan Allah pada dirinya dan pada setiap makhluk Allah selain dirinya.
Bagi yang telah ma'rifat, cukuplah Allah sebagai saksi. Sedangkan orang yang belum ma'rifat membutuhkan 2 saksi yang adil.
Original Post :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=380751193474853&id=107571654126143
Tidak ada komentar:
Posting Komentar