Ringkasan Taushiah KH Hasan Abdullah Sahal pada Silaturahim IKPM Subang dan Bandung. Hotel Grand Lembang, 6 Januari 2015*
Rasanya, IKPM itu organisasi alumni yang pertama kali berdiri, tahun 1949. Hanya kalah dari organisasi alumni Al-Azhar Cairo. Ngga apa-apa sekarang nomer 2, besok nomer 1.
Anak Gontor ngga apa-apa "yahanu" qalil, yang penting bisa menjadi pemimpin. Alhamdulillah, di mana-mana ada anak Gontor. Allah membuat anak Gontor tidak bisa ditinggalkan.
Ust. Hasan ini yang paling muda, 67 tahun. Pak Syamsul Hadi Abdan 71 tahun. Pak Syukri 74 tahun dan ketua Badan Wakaf, H. Kafrawi Ridwan, 86 tahun. Alhamdulillah, doakan agar semua sehat.
Gontor tidak terikat dengan kurikulum apapun. Mau kurikulum 2013, 2016 atau Kurikulum 2013 plus, atau apapun, Gontor tidak terpengaruh. Gontor punya kurikulum mandiri, kurikulum seumur hidup. Kita bersyukur.
Sekarang ini, kehidupan yang sakral hanya ada di pesantren. Sulit mencari kehidupan yang sakral di luar pesantren. Karena itu alumni gontor harus mampu membangun kehidupan yang sakral di mana saja. Di sawah, di sekolah, di kantor, di rumah, jadikanlah sakral (Catatan: sakral itu artinya suci, mengarah pada nilai-nilai kebenaran.
Sekarang ini cenderung terjadi desakralisasi kehidupan. Di mana orang tidak lagi peduli dengan nilai-nilai kebenaran, menghalalkan segala cara dan mengabaikan nilai-nilai kebenaran. Alumni Gontor harus mampu membuat kehidupan menjadi sakral (selalu berpegang pada kebenaran).
Alumni Gontor diharapkan bisa menjadi "mundzirul qaum" (penganjur, pengingat qaum). Harus menjadi orang yang "ya'mur wa yanha" (mengajak/mengarahkan dan mencegah), bukan orang-orang yang "yu'mar wa yunha" (diperintah dan dicegah). Jadilah "decision maker", bukan "decision ngekor".
Bangsa ini seharusnya kaya, tetapi sekarang bangsa ini lebih cenderung ingin dijajah. Bangsa ini cenderung menjadi "ahli shodaqah". Gunung dishadaqahkan. Ikan laut, emas, TKI, bahkan harga diri dishodaqahkan. Bangsa kita ingin dijajah, bahkan mohon dijajah kembali. Inilah bangsa kaya tapi bermental ingin dijajah, tidak pernah mandiri.
Pesantren, dari dulu sampai sekarang adalah anti penjajah. Panca Jiwa pondok adalah benteng-benteng yang tidak bisa diintervensi dan dijajah oleh siapapun.
Keikhlasan adalah benteng utama. Orang-orang ikhlas tidak bisa diintervensi, tidak.bisa dijajah. Maka di Gontor tidak ada "take and give". Yang ada adalah "give, give and give", in sya Allah gain. Di dalam Al-qur'an tidak ada satupun ayat yang mengajarkan untuk meminta-minta. Bahkan orang fakir-pun tidak diperintahkan meminta-minta.
Kalau mikirnya take and give artinya ada transaksi. Orang Islam transaksinya hanya dengan Allah, karena Allah telah "membeli" orang-orang yang beriman dan beramal sholeh dengan surga. (Kalau harapannya surga, mengapa harus mengharapkan hal lain lagi di dunia ini?)
Kesederhanaan, prinsip itu pula yang membuat kita bertahan. Sederhana bukan berarti miskin. Sederhana dan berjiwa besar. Hati besar, jiwa besar, bukan omongan besar.
Kita akan terus mengalami pergantian generasi. Kata orang, generasi pertama perintis, generasi kedua pejuang, generasi ketiga penikmat, dan generasi keempat adalah perusak. Semoga di Gontor tidak begitu (Sekarang di Gontor masa generasi kedua)
Gontor alhamdulillah terus berdiri. Sekarang ini di Gontor ada 4200 santri, 700 guru, dan 1000 mahasiswa. Tugas kita bersama menjaga pondok ini tetap berdiri tegak dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang tetap terjaga.
Alhamdulillah pondok tidak ada intervensi dari luar. Yang tidak mau ikut aturan pondok, silahkan keluar. Tidak ada intervensi dari pemerintah, dari mana-mana, bahkan dari wali santri. Kalau mau bantu, boleh. Tapi tidak ada intervensi. Kita tetap teguh dan istiqamah, walaupun menjadi minoritas. Lebih baik menjadi minoritas tapi masuk surga daripada menjadi mayoritas tapi masuk neraka.
Kita harus bisa menjaga Jati Diri.
Harga Diri.
Tahu Diri.
Kembangkan Diri.
Jaga Diri.
Jangan sampai Jual Diri.
Pada akhirnya Gantung Diri.
Di luar, akan banyak singa-singa kehidupan yang akan menerkam.
Anak Gontor tidak boleh diam saja. Bergerak. Lakukan yang bisa Anda lakukan.
Kalau setelah keluar kalian mengabdi (menyembah) pada Kyai,saya akan menganggap kalian tdk pernah jdi santri saya (KH. Hasan Abdullah
Sahal )
Kyai Haji tidak pernah jadi
Nabi, Kyai Haji juga bukan
manusia suci (KH. Hasan
Abdullah Sahal , Allahu
Yahfadzuhu)
"Kalau kamu hidup tidak lebih
baik dari saya, maka lebih baik kamu tidak usah lahir, dan saya gak usah mati, nambah jatah beras saja" ( K.H Hasan Abdullah Sahal )
Pejabat dahulu (Yusuf AS)dari penjara menuju istana, pejabat sekarang (koruptor) dari istana menuju penjara. (KH. Hasan Abdullah Sahal )
Kita punya gudang, tapi karena kita tidak membukanya maka kita lupa apa yang kita punya --KH Hasan Abdullah
Sahal , Pimpinan Gontor
Carilah, ikuti, temukan dan
kerjakan kebenaran, kamu akan menemukan orang-orang yang benar.. (KH. Hasan Abdullah Sahal )
Banyak orang bertitel, tapi
tidak berkualitas. Dan banyak
orang yang berkualitas,
walaupun tidak bertitel~K.H
Hasan Abdullah Sahal
Banyak orang berfikir
bagaimana hidup yg
baik,tetapi mereka lupa
bagaimana mati yg baik. #KH
Hasan abdullah sahal
Modern itu watak. Kalo
sistemnya kuno, orangnya
modern. Ga masuk. Dan begitu
jg sebaliknya, dan seterusnya.
- KH. Hasan Abdullah Sahal
Ust K.H Hasan Abdullah sahal
berkata : "jangan sampai kamu
terkecoh dengan ilmumu".
Banyak orang pinter yang
sombong dengan
keilmuannya.
Bercerminlah
dgn cermin yg banyak, agar
kamu tidak sombong ataupun
rendah diri --KH Hasan
Abdullah Sahal
Masinis bisa berubah, tapi rel
tidak boleh berubah --KH
Hasan Abdullah Sahal
Kamu boleh membaca raport
seseorang sesukamu, tp
jangan sampe kamu
membacakan raport orang ke
orang lain - Ust.KH. Hasan
Abdullah Sahal -
Bukan hanya haji yg harus
mabrur, perdagangan juga hrs
mabrur, pernikahan juga harus
mabrur. - KH Hasan Abdullah
Sahal
Masalah kebangsaan,kita
berbicara mslh kemanusiaan.
Karena tak ada manusia yg tak
mempunyai bangsa. KH.Hasan
Abdullah Sahal .
Kerjakanlah hal-hal besar,
maka kalian akan jadi orang
besar - Dr. KH Abdullah Syukri
Zarkasyi, MA
Ikhlas membuat kita menjadi
tegar, kuat, dan berprinsip. -
Dr. K.H. Abdullah Syukri
Zarkasyi, M.A.
Teringat perkataan DR. KH.
Abdullah Syukri Zarkasyi, MA.
bahwa kita harus siap mengisi
dan harus siap ketika kita diisi
Belajar keras, bekerja keras,
berusaha keras dan berdoa
keras. KH. Abdullah Syukri
Zarkasyi
Jika sholat berjamaah gagal
kalian jaga, berarti saya telah
gagal (KH. Abdullah Syukri
Zarkasyi, Allahu Yasyfihim)
Jangan pernah tinggalkan
sholat berjamaah,kalian kami
didik disini untuk menjaga
sholat berjamaah dimana saja
(KH. Abdullah Syukri Zarkasyi )
Kalo pengen belajar sukses,
banyak2lah belajar/membaca
Biografi dari orang2 yang udah
sukses -KH. Abdullah Syukri
Zarkasyi-
"Jika setelah 5 tahun, sesuatu
belum memperlihatkan hasil,
maka hal tersebut dapat
dikatakan gagal - K.H.
Abdullah Syukri Zarkasyi,
M.A."
Meskipun kita
memiliki banyak kekurangan,
kita harus tetap berprestasi.
(KH Abdullah Syukri Zarkasyi)
KH. Abdullah Syukri Zarkasyi: Tetaplah berjuang dibumi yang kau pijak demi menegakkan agama yang kau genggam karena hidupmu didunia tidak lama.. dan berdaganglah dengan Allah karena dengan begitu kalian tidak akan pernah rugi.
"Orang besar menurut Gontor adalah yang bersedia mengabdi dan berjuang di masyarakat dengan segala keikhlasannya meski di kampung kecil atau langgar terpencil,'
Pendidikan adalah
Pelajaran, Penugasan, Pelatihan, Pembiasaan, pengawalan,& uswatun hasanah. (KH. abdullah Syukri Zarkasyi)
Pendidik itu pasti bisa
memimpin... tetapi seoarang
pemimpin belum tentu bisa
mendidik... #DR. KH. Abdullah
Syukri Zarkasyi M.A
Mental Juara; dpuji, biasa
saja. Dcela, biasa sja. Diuji,
maju terus. Smakin mndekati
finish, smakin cpat (KH
Abdullah Syukri Zarkasyi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar