Selasa, 29 Juni 2021

Sepotong Awan Kelabu

dulu...
Hujan adalah senyuman bagiku
Namun tidak untuk sekarang
Hujan selalu mengingatkan akan keadaanmu
Sedang apa kau disana
Jauh memang mata memandang
Sampai tak terlihat oleh rasa

Awan kelabu menyelimuti
Senada dengan sepinya hati
Tak henti lantunan doa selalu terpanjat
Untukmu yang sedang dalam jerat

Tak terasa rasa hormat hilang
Seiring dengan kebodohan jiwa
Tak tau malu siapa yang dihadap
Sopan santun tak tampak

Mohon maafkan segala tindak tanduk 
Ucap laku yang tak patut
Padamu kami berlaku
Padamu kami berucap
Dengan rintikan air mata kami mengharap
Semoga segala salah masih bisa ditolerir

Jika memang sudah tak pantas
Doa kami akan selalu tetap
Untukmu yang takkan pernah lepas
Dari jeratan hati yang paling dalam

Surabaya, 29 Juni 2021

Terimakasih
Untuk waktu yang tak pernah kembali
Untuk hati yang selalu gigih
Untuk air mata yang setia menemani



Minggu, 27 Juni 2021

Iqra' !

Iqra' (Bacalah),! ..dan jangan hanya membaca ayat2 yg indah saja, bacalah pula ayat2 yg (tampaknya) menakutkan, yakinlah bahwa endingnya HAPPY!! «asw»

Original post by Abina
KH Mohammad Nizam AsShafa

WALI-WALI PENYANDANG BAJU KEBESARAN ASMA ALLAH

Reboan Agung, 23 Juni 2021

Wali Abdul Jalil (50)

عبد الجليل: هو من أجله الله بجلاله حتى هابه كل شيء رآه، لجلالة قدره ووقع في قلبه الهيبة منه

Pengertian wali Abdul Jalil adalah hamba yang telah mencapai kesempurnaan iman lantas di agungkan oleh Allah dengan di sematkan baju kebesaranNya Al-Jalil (Maha Perkasa) sehingga apapun yang melihatnya akan merasakan kewibawaannya. Demikian itu karena ke Maha Perkasaan sifat KuasaNya yang disematkan dalam kalbu hamba tersebut dan menyababkan hamba tersebut berwibawa dengan kewibawaanNya.

Murabbī Rūhīnā menjelaskan teknik instropeksi diri untuk menjaga agar ahwal (ruhani) semakin sempurna dengan teknik-teknik agar tidak terjerat maksiat dan dosa:

1. Musyarathah (مشارطة)
Musyarathah adalah berjanji pada diri untuk tidak melakukan dosa dan kemaksiatan. Musyarathah dapat dilakukan pada setiap pagi(setelah shalat subuh) dan sesudah shalat magrib.

2. Muraqabah (مراقبة)
Muraqabah yaitu selalu merasa bahwa dirinya diawasi Allah Swt., dilihat Allah Swt. dimanapun dia berada, selalu merasa didengar dan diketahui oleh Allah Swt. 

3. Muhasabah (محاسبة)
Muhasabah merupakan aktivitas berupa memeriksa (evaluasi diri) dengan selalu menghitung diri, yaitu menghitung-hitung apa yang telah diperbuatnya  berdasarkan apa yang dia telah janjikan dalam "musyaratah" apakah ada maksiat atau kebaikan.  Muhasabah dapat dilakukan ba'da Ashar.

4. Mu'atabah (معاتبة)
Mu'atabah artinya menghukum terhadap maksiat yang kita lakukan, yaitu memberikan sangsi pada diri bilamana melakukan suatu kema'siatan.

Original Post :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=362333575316615&id=107571654126143

PENYEBAB KEGELAPAN

Ketika nuranimu putus dari keterhubungannya terhadap Cayaha Ilahi ϑαή Nur Muhammad, maka ketika itu pula kegelapan (dhulumat) akan segera menggantikannya, kemudian bisikan² syetan ϑαή hasrat jiwa rendah serta-merta menguasaimu ϑαή mengarahkan kepada hal² yg merugikanmu, di duniamu ini ϑαή di akheratmu kelak. Berhati²lah!. «ASW»

Original Post by Abina 
KH. Mohmmad Nizam As Shafa

Rabu, 23 Juni 2021

Hujan bulan Juni

Senja akan selalu sama setiap saat
Kau inginkan apalagi darinya
Ia akan tetap setia pada sinarnya

Berlakulah sewajarnya
Berhenti berharap pada apa yang bukan untukmu
Cukupkan doa tersurat padanya

Memang benar,
Ketika nafsu ego mulai merajalela
Yang diingini hanya satu
Duduk bersebelahan saja dengannya

Selalu sama 
Dan tetap takkan berubah
Hanya ingin memastikan 
Keadaannya baik-baik saja

Sebuah pinta yang tak berubah
Entah sampai kapan rindu berirama
Terngiang dalam jiwa dan rasa
Sampai mati pun takkan reda

Seiring tetesan hujan jatuh ke bumi
Selaras dengan doa ku peduli
Walau tak lagi sama di lain hari
Semoga sang Senja tak bosan menemani

Meski harapan hanya akan menjadi angan
Namun rasa takkan pernah dusta
Hanya pasrah kepada Sang Maha
Berharap khayalan takkan menjadi mitos belaka

I wanna love you like the hurricane
I wanna love you like a mountain rain
So wild so pure
So strong and crazy for you

https://g.co/kgs/UpmB4t

Surabaya, 23 Juni 2021
'Seiring hujan menemani di bulan Juni'

Selasa, 15 Juni 2021

Sajak Sang Penulis

Sesaat mengulang masa lalu
Masa dimana awal bertemu
Benar memang kepekaanmu

Sok kenal sok dekat,
Satu statement yang belum bisa diterima di awal
Namun perlahan teruji kebenarannya
Tak layak untuk mengenalmu lebih jauh
Bahkan tak mungkin sepertinya..

Hahaa...
Siapalah saya
Hanya seonggok daging yang tak berguna

Cukup sudah urusanku...
Sang penambah semangat tiada guna
Karena sang pemilik semangat cukup menggila
Seperti dalam salah satu dialog novel, "takutnya, aku sudah tak beguna lagi buatmu"

Benarlah...
Saatnya mencinta tanpa kata
Merindu dalam diam
Hanya berbekal doa terindah
Tercurah dari hati yang terdalam

Sedikit cerita tentang penulis...
Jika sudah tertakdir untuk sendiri
Maka terimalah...
Memang hidupmu takkan seramai dulu..
Mau se egois apapun maumu
Garis Tuhan takkan pernah meleset...

Sudahi kisahmu...
Cukupkan rindumu...
Langitkan doamu...

Kembalilah ke jalan normal
Jalan lurus yang tak terlalu berliku

Namun tetap saja
Tak bisa dipungkiri
Entah hari ini, esok, atau lusa
Kau akan tetap menjadi senjaku selamanya...

Meski ketika esok, sang senja bersinar menerangi bumi seutuhnya pun...
Takkan berpaling rasa ini padamu...

Nothing's gonna change my love for you
https://g.co/kgs/QeqJ64

Surabaya, 15 Juni 2021

Senin, 14 Juni 2021

Semburat Senja

Teruntuk : Sang Senja yang menghiasi hati

Kau adalah segalanya bagiku
Dan aku hanyalah sebatas angin lewat, yang bahkan bukan semilir sejuk, namun bagai puting beliung yang memuakkan...

Sedih sebenarnya
Ketika sudah tak ada lagi kata yang hendak terlontar
Hanya mampu berbasa basi sebagai penghilang penat

Seperti biasa,
Memang dasar seorang wanita
Mengandalkan air mata
Untuk segala gundah gulana

Tak ada alasan sebenarnya
Hanya berhenti pada satu titik senja
Semburat langit yang selalu mengundang rasa
Rasa yang sama setiap saat
Takkan pernah berubah meski ajal menjelang

Kaulah sang senja
Menunggu untuk melihatmu bersinar
Walau hanya sesaat
Waktu sangat berarti
Hanya sejenak semburatmu melangit
Namun tetap itulah yang kutunggu.. 

Surabaya, 14 Juni 2021

Minggu, 13 Juni 2021

SELAMAT TINGGAL MASA MUDA !


Puncak fase fisik sudah dilampaui.

Simpang jalan kehidupan sudah diketahui.

Derita dan bahagia sering dialami.

Persoalan kehidupan sudah semakin kelihatan berat.

Bukan lagi fase fisik, bukan lagi fase coba-coba, melainkan fase kearifan hidup.

Do’a penuh permohonan, rasa syukur, dan penuh pertobatan dipanjatkan secara khusyu', intim, dan sepenuh hati oleh siapapun yang punya kesadaran akan umur, terlebih bila mencapai usia diatas 40 tahun.

"Duhai Dzat yang mengatur kehidupku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. 
Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." 
(QS. Al Ahqaf, 15)

# Semoga......

Original post :
https://www.facebook.com/100068373813808/posts/114906944131766/

PENYIMPANGAN DALAM TASAWUF

Antara Kebenaran Bersikap dan Kecurigaan
Ahad Karim, 13 Juni 2021

ومن المعلوم أن كلام العلماء من الفقهاء المتقدمين أهل العلم والعمل لا يتناقض، لأنهم أمناء الله على الحرام والحلال فيجب أن تحمل معاني عباراتهم الصريحة في وجوب منع الصوفية الذين يدعون المحبة من التواجد والشطح ونحو ذلك، كما وقفنا عليه في كتب الفقه مفصّلا على طائفة مخصوصين من المتصوفة الكاذبين لامن الصوفية الصادقين، انكشف أمرهم وتبيّن فسادهم على وجه اليقين في الخصوص والعموم إما بإقرارهم بألسنتهم علي أنفسهم بما يخالف الشريعة المطهرة، أو بالبيّنة الشريعة عند حاكم شرعيّ لا في مطلق الصوفية ممن يتبين فسادهم بأحد الوجهين المذكورين بل بمجرد الظن والتخمين، فإن الظن أكذب الحديث كما مرّ

Sudah bukan rahasia lagi bahwasannya statement ulama ahli fiqih periode awal yang notabene ahli ilmu yang mengamalkan ilmunya yang sesungguhnya tak ada kontradiksi (pertentangan pendapat). Mereka (ulama ahli fiqih periode diperiode awal) dipercaya oleh Allah dalam merawat hukum Allah yang termanifestasikan dalam ketetapan halal dan haram didalam ilmu fiqih.  Mereka melarang berinteraksi dengan para shufi. Larangan mereka ini ditujukan hanya terhadap shufi yang pembohong (shufi jahil) yang mengaku sebagai ahli mahabbah, merasa menemukan kebenaran hakiki dengan racauan mistis (ndlêming) palsu dan bukan kepada shufi sejati. Yang dimaksud shufi jahil adalah sebagaimana tampak dari caranya mengekspresikan keyakinan mereka yang merusak agama baik dari statemennya yang bertentangan dengan syari'at yang suci atau sikapnya yang mengharuskan mengikuti syariat dari seorang ahli hukum bukan atas dasar prinsip-prinsip shufi yang benar.

كبر مقتًا عند الله أن تقولوا ما لا تفعلون 

Termasuk kategori "Kerusakan yang parah" menurut Allah adalah kalian hanya mampu berkata-kata tanpa mengamalkannya (QS. As-Shaf:03).

Kesimpulan
1. Pada periode fiqih terdapat larangan mengikuti shufi imitasi (tiruan/ palsu).
2. Pada periode tersebut cukup mengikuti ulama fiqih yang notabene pengamal dan penjaga hukum Allah.
3. Atas kehati-hatian inilah, ulama saat ini enggan bertarekat karena kecurigaan yang berlebihan terhadap para shufi dalam wadah lembaga tarekat. (Ulama saat ini banyak yang mempertanyakan keilmuan guru-guru tarekat).
4. Anggapan seperti ini sesungguhnya tidak benar, karena sangat mungkin orang-orang yang mencegah bertarekat belum tercerahkan. 
5. Jika seseorang telah tercerahkan pastilah akan menemukan shufi sejati yang notabene ahli dalam ilmu Allah sehingga akan membimbingnya meraih posisi mulia disisi Allah.

Ulama fiqih pada periode fiqih sesungguhnya juga menguasai ilmu tasawuf (shufi sejati) sekaligus yang tercermin dalam perhatiannya terhadap panji-panji Allah. Maka benarlah yang diajarkan Syaikh Abdul Qadir dalam sebuah doa:

يا دليل المتحيرين دُلَّنِي على من يدلني إليك
"Ya Allah, Dzat Yang Maha Membimbing orang-orang yang belum menemukan kebenaran sejati, semoga Engkau membimbingku agar menemukan guru yang mampu membimbingku dalam meraih posisi mulia disampingMu."

Makna doa tersebut adalah:
1. Sangat mungkin kita salah menilai orang, maka hanya memohon petunjuk Allah lah solusi agar kita terbimbing meraih posisi mulia disisiNya.
2. Anjuran untuk istikharah memohon petunjuk langsung kepada Allah agar menemukan guru pembimbing (mursyid).
3. Jangan bertanya kepada manusia dalam hal ini.

Original post :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=355844962632143&id=107571654126143

Jumat, 11 Juni 2021

To : My Precious

Selalu ada jeda disetiap pertemuan
Memang digariskan begini sepertinya...
Sudah tak ada lagi kata yang perlu diucap...
Karena terlalu 'bosan' menghadap
Salah satu bentuk rasa bosan yang akhirnya terealisasi dengan baik bagimu

Namun tidak bagiku, jeda membuat hati semakin pilu
Serpihan air mata tak kunjung redup
Kesalahan semua ada pada diri
Meski siapapun dan apapun itu, tetap harus menyalahkan diri sendiri

Yasudahlah, entah apalagi yang harus diperbuat untuk menebus sebuah kesalahan... 
Mungkin terlihat sepele bagimu, namun sangat berat bagiku...
Tak ada lagi kata yang sanggup terucap selain kata 'maaf'

Maaf untuk selalu mengganggumu
Maaf untuk tidak bisa menjawabmu dengan baik
Maaf untuk segala kerepotan yang diperbuat
Maaf karena sering membuatmu sedih

Dan terimakasih sudah mau mendengar keluh kesah selama ini
Semoga kedepannya kau tak bosan dengan semua ini...

Satu kalimat yang musti kau ingat :
as always, i'll always loving you forever and ever... 

Muara Rindu

Jam rindu dimulai
Entah pada siapa aku merindu
Saat rembulan menampakkan wajahnya
Saat itu pula sang rindu mulai menggeliat
Tak kenal rupa tak tau cara
Tak kenal tempat tak tau arah

Begitulah...
Mengalir seperti sungai
Hingga bermuara di samudra
Seperti halnya rindu
Semakin mengalir, semakin sendu
Hingga berakhir pada luluh

Untukmu yang saat ini menetap...
aku mencintaimu dengan amin yang paling serius, setelah Tuhanku, dan kedua orang tuaku.

Surabaya, 10062021

Rabu, 09 Juni 2021

WALI-WALI PENYANDANG BAJU KETUHANAN

Reboan Agung, 09 Juni 2021

Wali Abdul Halim (32)

عبد الحليم هو الذي لا يعاجل من يجني عليه بالعقوبة، ويحلم عليه ويتحمل أذية من يؤذيه وسفاهة السفهاء، ويدفع السيئة بالتي هي أحسن

Wali Abdul Halim itu adalah orang yang mencapai iman sempurna dan mendapat anugerah baju ketuhanan "Al-Halim". Beliau adalah hamba Allah yang pandai menahan diri (tergesa-gesa) untuk menghukum penjahat yang menjahati dirinya, bahkan menyayanginya. Beliau sanggup menanggung derita orang yang menyakitinya dan dari orang-orang bodoh yang berbuat bodoh padanya (menyakitinya), dan membalas keburukan orang yang berbuat buruk kepadanya dengan balasan berupa kebaikan.

Bahkan untuk menutupi hutang "saudaranya", wali Abdul Halim rela menjadi budak orang yang menghutangi saudaranya tersebut.

Wali Abdul Adhim (33)

عبد العظيم هو الذي تجلى الحق له بعظمته فيتذلل له غاية التذلل أداءً لحق عظمته، فيعظمه الله في أعين عباده، ويرفع ذكره بين الناس فيبجلونه ويوقرونه، لظهور آثر العظمة على ظاهره...

Wali Abdul Adhīm mendapat anugerah baju keagungan Allah karena aktivitasnya yang pandai mengagungkan Allah melalui siapa dan apa saja ciptaan Allah.

Allah menampakkan keagunganNya padanya sebab beliau pandai mengagungkanNya dan pandai menghinakan diri sehina mungkin karena mengamalkan hakikat keagunganNya. Sebab itulah lantas Allah menyematkan baju Al-'Adhīm padanya dalam pandangan makhluk, meninggikan, memuliakan dan mengagungkan gelarnya di hadapan manusia sebagai penampakan keagunganNya yang melekat padanya.

Abdul Ghafur (34)

Abdul Ghafur itu lebih kuat karakter pengampunannya terhadap orang yang berbuat kriminal padanya dibanding Abdul Ghaffār. Abdul Ghafūr pengampunannya abadi sedangkan Abdul Ghaffar ampunannya luas (masih terdapat potensi untuk tidak mengampuni).
 
Abdus Syakur (35)

Wali Abdus Syakur selalu bersyukur kepada Tuhannya karena telah melihat segala pemberian Allah baik yang sesuai keinginannya atau yang  tidak sesuai, sebagai "nikmat".

Bala' dan ujian dinilai oleh wali Abdus Syakur sebagai nikmat bahkan dari sisi batinnya sekalipun. Hal ini sebagamana diucapkan sayidina Ali:

سُبحَانَ مَنْ  اشْتَدَّتْ نِقْمَتُهُ عَلَى أَعْدَائِهِ فِي سَعَةِ رَحْمَتِهِ وَاتَّسَعَتْ رَحْمَتُهُ لِأَوْلِيَائِهِ فِي شِدَّةِ نِقْمَتِهِ

"Maha Suci Dzat Yang menyiksa musuhNya dalam bentuk keleluasaan kasihsayangNya, sementara meluaskan rahmat kepada kekasihNya dalam bentuk kedahsyatan siksaNya".

Wali Abdul 'Ali (36)

Al-'Ali adalah salah satu nama indah Allah. Hamba yang telah sempurna imannya lantas terus menaikkan tekad spiritualnya dalam meraih derajat mulia disisi Allah hingga wushul (sampai di hadiratNya) dan tiap-tiap kedudukan tinggi telah dicapainya maka akan mendapat anugerah baju ketuhanan Al-'Ali sehingga bergelar Abdul Ali.

Minggu, 06 Juni 2021

BIMBINGAN ILAHI (HIDAYAH)


Ahad Karim, 06 Juni 2021

Syaikh Abu Bakar Bannani memulai kata-kata mutiaranya dengan mempertanyakan kesahihan titik balik seorang hamba dalam keterbimbingan yang benar dengan statemen beliau:

1. من لم تسقه ريّاح العناية، وتحوه شوارق الرعاية، من أين له أن يدّعي الهداية

Bagaimana mungkin orang mendapat hidayah jika belum terbimbing aliran pehatian ilahi dan terjaga oleh perawatan rabbani.

atau

Bagaimana mungkin seseorang mengaku (merasa) telah mendapat hidayah jika belum dikendalikan dan dijaga hingga istiqamah dalam bimbingan guru.

Rayyah al-Inayah merupakan tunduknya nafsu yang merupakan anugerah murni dari Allah yang ditandai dengan dipertemukan Pembimbing Ruhani.

Syawariq al-inayah itu berupa amalan-amalan yang istiqamah yang mampu menjaganya dari perbuatan buruk yang diajarkan oleh Pembimning Ruhani.

2. سبقت العناية في أول قدم، وكان ذلك عين ما خطّه القلم، فما شطّرت علوم وما نُسخت حكم

Perhatian ilahi itu telah ada sejak dahulu (kait biyen mula) sedang kita baru diciptakan. Dan itu sudah diketaui dari awal langkah kita yaitu ketentuan yang telah ditulis Allah melalui qalamNya. Maka ilmu-ilmu itu (sesuatu yang ditetapkan oleh Allah untuk kita) bukan dari usaha kita dan hikmah-hikmah itu (ketetapan Allah tersebut) tidak pernah dihilangkan (dibatalkan). 

Artinya semuanya telah ditetapkan oleh Allah sejak zaman azali.
Itulah kekmtentuan azali kita dari Allah. Semua sudah ditakdirkan oleh Allah.

Hikmahnya: Jangan meremehkan orang lain karena yang belum mendapat hidayah karena sangat mungkin kita tiada artinya dibanding orang yang kita anggap remeh.

Original link : 
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=351479326402040&id=107571654126143

Rabu, 02 Juni 2021

WALI-WALI PENYANDANG BAJU KEBESARAN ALLAH


Reboan Agung, 02 Juni 2021

Wali Abdul Hakam (26)

عبد الحَكَم هو الذي  يحكم بحكم الله على عباده

Mukmin hakiki yang sempurna imannnya yang menghukumi dirinya dan orang-orang yang mengikutinya dengan hukum Allah (hukum yang diterapkan untuk hamba-hamba Allah).

....وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
....barangsiapa tidak menghukumi dengan hukum yang ditetapkan oleh Allah, maka mereka itu termasuk golongan orang-orang kafir. (QS. Al-Maidah: 44)

Wali Allah Abdul 'Adl (27)

عبد العدل هو الذي يعدل بين الناس بالحق، لأنه مظهر عدله تعالى، وليس العدل هو التساوي كما يظن ما لم يعلم، بل توفية حق كل ذي حق وتوفيره عليه بحسب إستحقاقه
Abdul Adl adalah mukmin hakiki yang telah mampu berbuat adil diantara manusia dengan haq karena kedudukannya yang menjadi representasi asma Allah Yang Maha Adil.

Adil bukanlah menyamaratakan sebagaimana disangkakan tetapi
memenuhi hak tiap yang berhak sesuai haknya dan harus memenuhi haknya sesuai yang seharusnya diterima.

Perbedaan antara  Al-Hakam dan Al-Adl yaitu bahwa Al-Hakam merupakan pemutus hukum sedangkan Al-Adl  membantu Al-Hakam dalam memutuskan perkara. Al-Adl merupakan penampakan asma Al-'Adl nya Allah.

Tak mungkin mampu berbuat adil sebelum zuhud. Jika masih menginginkan jatah duniawi maka tak mungkin bisa adil. 

Wali Abdul Latif (28)

عبدزاللطيف هو من يلطف بعباده 

Mukmin sejati yang sangat lemah kembut dalam berinteraksi dengan hamba-hamba Allah karena matahatinya mampu melihat posisis kelembutan karena feellingnya lantas mampu menelaah apa yang terkandung didalam batin dan menjadi perantara kelembutan Allah dalam muamalah dengan hamba-hamba Allah dan kepanjangan cahaya-cahaya Allah. Mereka yang diaktivasi oleh Abdul Latif tidak akan merasakannya karena begitu lembutnya kasih Abdul Latif.

لَّا تُدْرِكُهُ ٱلْأَبْصَٰرُ وَهُوَ يُدْرِكُ ٱلْأَبْصَٰرَ ۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيْرُ.

DIA tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata, sedangkan DIA dapat melihat segala yang kelihatan. DIAlah Yang Maha Halus lagi Maha Mewaspadai. (QS. Al-An'am: 103)

Original link : 
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=349420689941237&id=107571654126143