Sabtu, 10 Desember 2016

Riwayat Sedekah Seuntai Kalung Emas Fatimah

*RASULULLAH...*


Tiba-tiba seorang kakek muncul ketika Rasulullah sedang berkumpul bersama para sahabatnya di dalam masjid selepas mengerjakan shalat jamaah.

_"Wahai, Rasulullah. Saya sangat lapar. Tolonglah saya. Dan saya tidak punya pakaian kecuali yang menempel di badan sekarang. Berilah saya..."_

Sebenarnya Rasulullah sangat iba menyaksikan keadaan orang tua itu. Wajahnya pucat, bibirnya membiru dan tangannya agak gemetar memegangi tongkatnya.

Cuma kebetulan beliau sedang tidak punya apa-apa. Sudah habis diberikannya kepada orang lain.

_"Maaf, pak tua. Tidak ada yang dapat saya berikan saat ini. Tetapi jangan putus asa. Datanglah kepada anak saya, Fatimah, mungkin ada sesuatu yang bisa diberikannya sebagai sedekah."_

Maka pergilah kakek itu kepada Fatimah. Di depan rumahnya kakek itu berseru, _"Wahai putri Rasulullah. Aku lapar sekali. Dan tidak punya apa-apa. Aku datang kepada ayahmu, tetapi beliau sedang tidak punya apa-apa. Aku disuruhnya datang kepadamu. Mungkin engkau punya sedekah untukku?"_

Fatimah kebingungan. Ia tidak memiliki barang yang cukup berharga untuk disedekahkan.

Selaku keluarga Rasulullah ia telah terbiasa menjalani hidup amat sederhana, jauh di bawah taraf kehidupan rakyat jelata. 

Yang dianggapnya masih lumayan berharga cuma selembar kulit kambing yang biasa dipakai sebagai alas tidur Hasan dan Husain. Jadi, itulah yang diambil dan diserahkannya kepada si kakek.

Orang tua itu lebih kebingungan daripada yang memberikannya. Ia sedang lapar dan tidak punya apa-apa. Mengapa kepadanya diserahkan selembar kulit kambing? Buat apa?

_"Wahai Putri Rasulullah. Apakah kulit kambing itu dapat mengenyangkan perutku dan dapat kupakai untuk menghangatkan badanku?"_ tanya orang tua itu.

Fatimah tidak bisa menjawab. Ia kembali masuk ke dalam rumahnya, mencari-cari benda lain yang pantas disedekahkan. ia bertanya-tanya, mengapa ayahku mengirimkan orang ini kepadaku, padahal Ayah tahu aku tidak lebih kaya daripada beliau?

Sesudah termenung sejenak barulah ia teringat akan seuntai barang pemberian Fatimah binti Abdul Muthalib, bibinya. Barang itu amat indah, namun ia merasa kurang pantas memakainya karena ia dikenal sebagai putri dari pemimpin umat. Barang itu adalah sebuah kalung emas.

Buru-buru diambilnya benda itu dari dalam kotak simpanannya, lalu diserahkan kepada si kakek.

Orang itu terbelalak melihat benda yang kini digenggamnya. Begitu indah. Pasti amat mahal harganya. Dengan suka cita orang itu pergi menemui Rasulullah kembali di masjid.

Diperlihatkannya kepada beliau kalung emas pemberian Fatimah. 

Rasulullah hanya berdoa, _"Semoga Allah membalas keikhlasannya."_

Salah satu sahabat nabi yang kaya raya, Abdurrahman bin Auf, berkata, _"Wahai, bapak tua. Maukah kau jual kalung itu kepadaku?"_

Kakek itu menoleh kepada Nabi, _"Bolehkah saya jual, Ya Rasul?"_

_"Silakan, kalung itu milikmu,"_ sahut Nabi.

Orang tua itu lantas berkata kepada sahabat Abdurrahman bin Auf, _"Berikan kepadaku beberapa potong roti dan daging untuk mengganjal perutku, dan sekedar biaya kepulanganku ke kampung."_

Abdurrahman bin Auf mengeluarkan duapuluh dinar dan seratus dirham, beberapa potong roti dan daging, pakaian, serta seekor unta untuk tunggangannya ke kampung.

Dengan gembira kakek itu berkata, _"Terima kasih, wahai kekasih Allah. Saya telah mendapatkan lebih daripada yang saya perlukan. Bahkan saya telah merasa menjadi orang kaya."_

Nabi menjawab, _"Terima kasih kepada Allah dan Rasul-Nya harus diawali dengan berterimakasih kepada orang yang bersangkutan. Balaslah kebaikan Fatimah."_

Orang tua itu kemudian mengangkat kedua tangannya ke atas, _"Ya Allah, aku tak mampu membalas kebaikan Fatimah dengan yang sepadan. Karena itu aku mohon kepada -Mu, berilah Fatimah balasan dari hadirat -Mu, berupa sesuatu yang tidak terlintas di mata, tidak terbayang di telinga dan tidak terbetik di hati, yakni surga -Mu, Jannatun Na'im."_

Rasulullah menyambut doa itu dengan amin seraya tersenyum ceria.

Beberapa hari kemudian, budak Abdurrahman bin Auf, bernama Saham datang menghadap Nabi sambil membawa kalung yang dibeli dari orang tua itu.

_"Ya Rasulullah,"_ ujar Saham. _"Saya datang kemari diperintahkan Tuan Abdurrahman bin Auf untuk menyerahkan kalung ini untukmu, dan diri saya sebagai budak diserahkannya kepadamu."_

Rasulullah tertawa. _"Kuterima pemberian itu. Nah, sekarang lanjutkanlah perjalananmu ke rumah Fatimah, anakku. Kalung ini tolong serahkan kepadanya. Juga engkau kuberikan untuk Fatimah."_

Saham lalu mendatangi Fatimah di rumahnya, dan menceritakan pesan Rasulullah untuknya.

Fatimah dengan lega menyimpan kalung itu di tempat semula, lantas berkata kepada Saham,  _"Engkau sekarang telah menjadi hakku karena itu, engkau kubebaskan. Sejak hari ini engkau kembali menjadi orang merdeka."_

Saham tertawa nyaring sampai Fatimah keheranan, _"Mengapa engkau tertawa?"_

Bekas budak itu menjawab,  _"Saya gembira menyaksikan riwayat sedekah dari satu tangan ke tangan berikutnya._

_Kalung ini tetap kembali kepadamu, wahai putri junjungan, namun karena dilandasi keikhlasan, kalung ini telah membuat kaya orang miskin, telah menjamin surga untukmu, dan kini telah membebaskan aku menjadi manusia merdeka."_

*****
Maha Benar Allah yg telah berfirman, bahwa di dalam diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik. 😭😭😭

Allahumma shalli 'ala sayyidinaa Muhammad wa' 'ala aali sayyidinaa Muhammad. 

شهر المبارك. علينا وعليكم..
😔❤💕💐

Kamis, 27 Oktober 2016

Nasehat Al-Ustadz DR.KH. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, MA

Al-Ustadz DR.KH. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, MA
 

Dengan menarik nafas dalam dan memejamkan mata sebelum berbicara, seakan apa yang akan disampaikan oleh Al-Ustadz DR.KH. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, MA benar-benar dari hati yang terdalam. " Dengarkan baik-baik, saya akan menyampaikan sesuatu dari hati saya yang terdalam. Anak-anakku yang kami sayangi, selepas kalian meninggalkan rumah kalian ini, kami tidak mampu memantau anak-anakku satu persatu. Namun kami tetap ingin anak-anakku tetap menjadi super di levelmu, tetap menjadi figur di sekitarmu. Jadilah mutiara yang kilaunya dicari setiap orang. Kami tidak memiliki apa-apa, namun ingatlah selalu apa yang akan saya katakan ini. buka catatan mu, buka hatimu, tulis baik-baik dalam hatimu, karena sesuatu yang tertulis di hati tidak akan pernah terlupa. Buka telingamu, ingat baik-baik apa yang saya katakan" :


حاول أن تفهم نفسك  
(usahakan untuk memahami dirimu sendiri)   

Untuk memahami diri sendiri terutama adalah penting. Pahami betul bagaimana dirimu, apa kelemahanmu, apa kekuranganmu, dimana kelebihanmu, dan manfaatkan kelebihanmu dalam hidupmu. Dan ikhlaskanlah kekurangan yang ada padamu. Ketika masalah datang padamu, disitu akan terlihat bagaimana kamu menghadapi permasalahanmu. Memahami dirimu sendiri juga penting untuk mengetahui bakat dan dan kemampuanmu yang sebenarnya. Karena memahami dirimu sendiri sangat penting untuk mengetahui tujuan hidupmu.

درّب نفسك علي التفكيرالمنظّم  
           (latih dirimu untuk berfikir tertib/terorganisir)

Pemikiran yang terorganisir juga merupakan senjata yang paling ampuh untuk menghadapi kehidupan yang bermacam-macam dan berubah-ubah. Pemikiran yang terorganisir akan bermanfaat untuk menghadapi persoalan maupun permasalahan yang ada. Pemikiran yang terorganisir akan membantu juga dalam mencari solusi disetiap permasalahan yang kamu hadapi.

واجه الحياة العمليّة باللإستبشار والتفاؤل
                                                            (hadapilah kehidupan dengan gembira dan optimis)

Keoptimisan diri akan membantumu untuk tetap maju menghadapi masa depan. Meringankan rasa lelah setelah kamu berjuang demi sesuatu yang akan kamu capai. Bagi siapapun yang ingin memiliki hidup sukses, dia pasti mampu melihat kehidupan dengan senyuman,segi positif, dan bahagia. Dimana seseorang melihat sisi kehidupan dengan penuh rasa optimis, maka ia akan meraih kesuksesan setelah ia merasakan lelahnya perjuangan. Karena hasil yang kita dapatkan dengan kerja keras yang optimis, tidak akan mengkhianati proses!

شارك النّاس مشاعرهم و أحاسيسهم
(bergaul lah dengan orang-orang sebagaimana apa yang mereka rasakan)

Poin ini adalah amat sangat penting dalam bersosialisasi. Bagaimana tata cara dirimu bersosialisasi dengan sekitarmu, bagaimana kontribusi yang kamu berikan terhadap orang di sekitarmu. Contoh kecil yaitu membantu mencari solusi dari permasalahan yang dimiliki temanmu, ikut merasakan bahagia bila ia menceritakan kisah bahagianya padamu, ikut merasakan sedih atas kesedihan yang menimpa temanmu, karena respon yang kamu berikan pada seseorang ketika senang ataupun sedih sangat berpengaruh terhadap sikap timbal balik nya padamu.

لا تكن مغرورا أو متعاليا
     (jangan menjadi orang yang tinggi hati/sombong)

Beberapa orang berpendapat dengan percaya diri dalam kehidupannya, bahwa dia lah yang paling benar. Dia telah memiliki apa yang dia dapatkan. Melupakan sekitarnya, teman seperjuangannya, melupakan orang-orang yang telah membantu mendorong dibalik kesuksesan yang ia dapatkan. Menutup telinga ketika orang-orang memberikan nasihat atau masukan. Orang yang memiliki prinsip demikian akan mendapatkan sedikit teman, dan tidak diminati oleh sekitarnya. Berlainan dengan orang yang tawadhu, tidak membangga-banggakan dirinya melebihi orang lain, dan lebih banyak diam dan mampu menerima masukan dan nasihat dari orang lain. Pribadi yang demikian lebih memiliki respon positif dibandingkan dengan pribadi yang tinggi hati atau egois.

لا تيأس من الفشل واتخذ منه طريقا
        (jangan pernah putus asa dari kegagalan dan jadikanlah itu sebagai pelajaran hidup)

Hidup adalah jalanan yang memiliki banyak cabang dan penuh duri. Tidak sedikit dari pengalaman orang yang telah meraih kesuksesan, bahwa lika-liku kesuksesan yang ia hadapi bukanlah hanya satu kali kegagalan. Mereka mengalami kegagalan berkali-kali untuk mendapatkan kesuksesan. Tapi yang dilakukan peraih kesuksesan bukanlah putus asa atau mundur dari kegagalan. Mereka tetap mampu bangkit dari kegagalan mereka dan menghadapi semua permasalahan yang mereka miliki hingga akhirnya mereka raih kesuksesan dalam genggaman mereka. Maka, dimanapun kamu menemukan kegagalan, pahami betul apa sebab kegagalanmu hingga kegagalanmu itu menjadi evaluasi dan pelajaran untuk selanjutnya.


إجعل يوم دخولك في الحياة العمليّة بداية تعلّم طويل شاق
       (jadikanlah pengalaman hidupmu sebagai awal untuk mempelajari kehidupan yang panjang)

Apa yang kamu pelajari di dalam kelas di sekolah, berbeda dengan apa yang kamu pelajari di dalam kelas kehidupan. Dan yang paling penting dalam mempelajari kehidupan adalah mengaplikasikan apa yang kamu dapatkan dari pengalaman kehidupanmu. Pengalaman hidup yang kamu alami saat ini akan bermanfaat untuk hidupmu yang akan datang. Carilah pengalaman hidup sebanyak-banyaknya karena itu akan menjadi bekal untuk hidupmu kelak.
                                    

كن عفّ اللّسان قليل الكلام
              (jadilah pemaaf dan sedikit berbicara)

Berkata baik adalah sedekah. Berkata baik juga memiliki mantra tersendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain. Seperti berterimakasih , meminta maaf bila melakukan kesalahan, berkata santun kepada orang lain, kalimat-kalimat seperti itu akan memberikan pengaruh yang baik terhadap orang lain. Dan berkatalah seperlunya. Seperti pribahasa yang berbunyi "tong kosong nyaring bunyinya". Orang yang banyak berbicara biasanya sedikit ilmu. Juga belajarlah untuk mendengarkan dan menghargai orang lain apabila sedang berbicara hingga kamu dapat mengambil manfaat dari apa yang dibicarakan orang tersebut.


لا تتوقّع جزاءً عاجلاً عن كلّ عملٍ تقوم به
             (jangan pernah mengharap balasan dari pekerjaan yang kamu laksanakan)

Beberapa orang melaksanakan sesuatu atau perintah yang diberikan apabila ia mendapatkan balasan setelah ia melakukan perintah tersebut. Bantulah temanmu, laksanakan apa yang diperintahkan bila itu baik, tanpa mengharapkan balasan atas apa yang kamu kerjakan. Kerjakanlah apa yang diperintahkan dengan ikhlas, dan jangan pernah mengharapkan balasan. Begitu pula bila kamu berbuat baik pada seseorang, jangan sekali-kali kamu menngharap balasan. Lakukanlah dengan ikhlas, maka kamu akan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT.

إعلم أنّ النّاس مختلفون
          (ketahuilah bahwa setiap orang berbeda-beda)
                                                                                                        
Pahamilah bahwa kamu hidup di dunia ini tidaklah sendirian. Kamu pun tidak mampu untuk hidup sendirian di dunia ini. Kamu memerlukan kontribusi dari teman dan rekan di sekitarmu. Pahilah bahwa pribadi dan karakter manusia di dunia ini bermacam-macam. Mulai dari sifat, bahasa, budaya, agama, jenis , tujuan hidup, dan pergaulan masing-masing memiliki perbedaan. Jangan kamu kira bahwa kamu hidup di dunia ini sendirian. Hanya kamu yang ingin dimengerti, ingin dituruti kehendaknya, tapi kita juga harus mengerti dan menuruti kehendak orang lain karena kita tidak hidup sendirian. Karena bagaimana kamu memperlakukan orang lain, begitu pula orang lain memperlakukanmu. Maka perlakukanlah orang lain dengan sebaik-baiknya hingga orang lain pun memperlakukanmu dengan baik.