Jumat, 17 Desember 2021

Sajak

Untukmu yang selalu kurindu

kutitipkan rasa kepada semilir angin mendung sore ini
hanya bisa merapal doa
semoga selalu bahagia

entah mengapa
mungkin sudah kesekian kali
pada tiap pertemuan
bukanlah menyudahi kerinduan
namun menjadi semakin dalam

bagimu mungkin bukan apa-apa
bagiku rindu ini sedalam sumur 
yang semakin diisi, semakin dalam pula sumur kerinduan yang tertuang

hanya bisa pasrah
kepada Sang Maha

Surabaya, 17 Desember 2021

Sajak

Rindu terdekat namun tak bisa menggapai
adalah rindu yang terberat
di sisi lain, masi harus belajar memendamnya dengan sangat amat rapih

sama halnya dengan kecemburuan yang membara membakar hati
untuk apa...
hanya membuat sedih rasa
untuk meleburnya, butuh kesabaran kuat

Tak salah jika Beliau berpesan,
"kuatkan sabarmu, kuatkan syukurmu, kuatkan ridhomu"
Termasuk didalamnya rasa-rasa itu

Kembalilah seperti awal, ingat bahwa kau bukan siapa dan bukan apapun baginya...
Tak pantaslah kau berharap perhatian lebih...

Bersyukurlah untuk kebhahagiaannya
Ingat itu...
Meski tertatih-tatih melihat kenyataan yang ada didepan mata
Memang fakta tak bisa dipungkiri

Takdir sudah berjalan sesuai rencanaNya
Karena rencanaNya adalah yang terbaik
Mau tak mau, sadar tak sadar, harus menerima dengan hati selapang-lapang nya...

Dan pada akhirnya, kau harus menemukan sendiri kebahagiaanmu...


Surabaya, 17 Desember 2021
Pembukaan Istighosah As-Shafa

Kamis, 04 November 2021

Perjalanan Baru

Perjalanan baru dimulai
Luka lama perlahan membaik
Atau bahkan memburuk
Terserah pada rasa

Mulai dari diri sendiri
Yang ber ekspektasi terlalu tinggi
Tak ada yang kuat untuk meninggalkan
Meninggalkan apa yang sudah kau harap dulu

Namun takdir tidak ada yang tau
Getaran jiwa selalu mengingatkan
Akan keresahan hati yang makin menjadi

Menjauh...
Menjauhlah dari segala hal yang membuatmu sakit
Meski tak nampak mata
Namun perih dirasa

Sebenarnya,,,
Jika kau sadari dari dulu
Takkan terjerumus dengan keadaan seperti ini
Mengambang diatara dua titik

Tetaplah berdasar pada dua obat hidup
Sabar dan syukur, meski pelajaran demi pelajaran banyak menamparmu

Bila tak sekarang
Kapan lagi akan kau mulai
Mulailah berbenah diri
Jika masih diberi waktu untuk bernafas
Buatlah kisah klasik hidupmu

Tenang saja, janji akan tetap menjadi janji
Karena mau bagaimanapun
Rasa yang sama dari dulu tak pernah berubah
Meski keadaan berbalik 360°
Doa tetap terlangitkan untukmu yang tersayang
Hingga pada titik akhir jasad berada didunia

Biarlah catatan ini menjadi bukti kecintaan Qais kepada Layla nya yang takkan pernah sampai
Karena Sang Mahaguru bernasihat "Boleh jadi Tuhan mengizinkanmu mencintai, tapi tidak mengizinkanmu memilikinya" 

Entah kapan akan terbaca 
Atau bahkan hilang ditelan masa
Catatan ini akan menjadi saksi
Betapa rasa ini tak pernah pudar selamanya

Kepada yang terkasih,
kutitipkan rindu pada sang Senja
Senja yang selalu kunanti
Boleh mengagumi namun tak boleh memiliki

Terlalu cantik untuk dikagumi
Terlampau indah untuk dicintai
Benar-benar 134 di hati


Surabaya 04112021,
Tertanda,

sang pecinta


Nb : pict by my dear MSA134


Minggu, 24 Oktober 2021

Sadarlah

Bangunlah nak bangun...
Sadari...
Kau bukan siapa-siapa baginya...
Kembali seperti semula
Kau hanya angin lewat dalam hidupnya...

Tak perlu berfikir terlalu keras
Anggap saja itu hanya mimpi
Mimpi yang tak kunjung usai
Hingga saat pulang dinanti

Hakikat mencintai adalah ikhlas melepaskan
Seberapa besar cintamu padanya
Sebesar itu pula keikhlasanmu diuji

Tersenyumlah nak...
Meski senyuman pahit yang tersungging
Nyata didepan mata
Kau bukan lagi siapa siapa

Cukupkan doa terlangitkan untuknya
Tanpa harap tanpa balas
Hingga titik darah penghabisan
Janjimu harus tetap kau tepati

Selamat jalan cinta...
Selamat tinggal rindu...
Denganmu aku berbagi, 
Dengan rasamu aku beradu...

Hanya satu pintaku padaNya...
Semoga hidupmu selalu dalam kebahagiaan...


Tertanda,
Si Angin lewat

Karami

Sabtu, 23 Oktober 2021

Epilog

Mungkin kau sudah benar-benar bosan
Maafkan tingkah laku yang tak layak
Segala tindak tanduk tak pantas
Prasangka terhadapmu selalu baik

Sepertinya memang sudah tak ada waktu lagi untuk bercengkrama
Tak layak benar, diri ini berada disampingmu
Maaf jika terlalu memaksa
Jika masih boleh meminta
Satu pintaku padamu adalah sepersekian detik hanya untuk memelukmu

Rindu yang tak terbendung kian menggerogoti
Memang sudah saatnya untuk berlari di jalur masing-masing
Tak kuasa menahan air mata yang senantiasa mengalir ketika mengingatmu

Hadiah terbaik selalu kupersembahkan padamu
Selama nafas masih dikandung badan
Selama itu pula kesetiaan hadir bersamamu
Bersama tiap tetesan rindu tanpa jeda

Biarlah...
Biarkan rindu ini terpendam rapih hingga masa perpulangan tiba
Maaf jika tersurat lewat kata
Semoga kau berkenan 


Dari kami, yang selalu merindukanmu tanpa batas....


Selena.13

Minggu, 17 Oktober 2021

Pamit

Jika mengacu pada waktu
Tersisa 55 hari lagi menuju Ilahi
Tak mengapa Dia tak membiarkanku berfikir
Fikiran masa depan 
Entah apa yang harus diperbuat

Dari awal, tanda itu sudah banyak bermunculan
Ada foto yang tak nampak
Baju yang hilang
Pilihan antara Mati pilihan sendiri atau Mati karena Sang Malaikat sudah menunggu

Benar-benar pasrah diantara keduanya
Jika diberi pilihan pertama, bersabar
Jika diberi pilihan kedua, bersyukur

Syukur karena telah terpilih dijemput lebih dulu
Dan ingatlah, doa tetap teriring hingga akhir
Sepertinya, memang namamu yang akan terucap dipermintaan terakhir

#8week's Pregnant
#55day's left

By_Selena13

Masa yang sama

Berjalan dengan bahu yang beriringan
Tertawa dalam tiap hal, memandang impian yang sama

Bila kuperhatikan, masih terdengar hingga kini
Suaramu yang mengisi kota dengan hiasan cahaya senja

Jika kau tak di sini segalanya akan terasa muram
Meski aku akan tertawa juga bila mengeluh kesepian

Tiap hal yang kau tinggalkan di sini selalu kupastikan
Agar tidak hilang dan tetap bersinar

Bagai langit setelah hujan yang menyejukkan hati ini
Teringat akan senyumanmu, mengingatnya buatku tersenyum

Yang membuat kita tetap seperti anak kecil polos seperti dulu
Menguatkan kita melewati musim yang berganti, menatap masa depan

Bila sendiri aku merasa gelisah
Membuatku tak dapat tidur di malam hari, melanjutkan perbincangan itu

Apa yang akan kaupandang untuk melangkah dari sini?
Dan apakah kubisa untuk memandangnya juga dari sini?

Kepada matahari tenggelam dengan cahaya oranye yang menghiasi kota ini
Kutitipkan tetesan air mata ini padanya

Dalam begitu banyaknya titik cahaya yang ada, lahirlah satu cinta ini

Meski kau berubah ataupun tidak, dirimu adalah dirimu, tak usah khawatir

Karena kita berdua akan dewasa, dan bertemu orang lain yang mengagumkan

_7 Orange_

Selasa, 12 Oktober 2021

Catatan Akhir...

Sepertinya tak banyak waktu lagi
Mungkin catatan ini akan menjadi yang terakhir
Ketika yang diingat hanya sebuah nama
Nama yang pernah singgah dalam hidup
Hidup di kehidupan dunia
Semoga berakhir di surga yang sama

Setelah semua ini
Baru tersadar
Indahnya masa belajar
Belajar menemukan diri
Belajar menuju kemenangan

Tidak dengan yang lain
Tapi dengan diri masing-masing
Berlari memotong habis
Kuku yang masih panjang
Dan bahkan semakin panjang

Semoga bisa menyelesaikan perlombaan dengan rapih
Dan menemui KeKasih sejati dengan senyuman kemenangan

Surabaya, 12 October 2021
Tertanda,

Selena_Karami

Kamis, 23 September 2021

Tersadar...

kami sadar
semakin kami mendekat
akan semakin jauh terpental

mungkin, ini memang jalan terbaik
untuk tidak bertemu beberapa saat
bukan, bukan untuk memendam rindu
melainkan untuk lebih mendekat lagi denganmu jika masih diijinkan

entah sambung atau tidak rasa ini
sejak beberapa saat yang lalu
atau, hanya kami saja yang merasa tersambung...
hati ini benar-benar terasa kosong
yang seharusnya siap untuk diisi

hingga saat ini masih kosong
mungkin suatu saat akan terisi
pada waktu yang tepat dan di keadaan yang pas

sungguh, jika kau tau 
sebenarnya kami orang benar-benar malu untuk jumpa dengamu saat ini
ilmu yang kau miliki terlampau jauh diatas langit
kami hanya bisa diam dan merenungi setiap jengkal yang kau katakan dan kau Laku kan

rasa ingin bertemu, mungkin hanyalah nafsu belaka
namun tak bisa dipungkiri, masi setia ada dalam diri setitik rasa ingin berjumpa

yang diharapkan saat ini, 
semoga kami bisa mengantarmu sampai tujuan..
meski dengan tertatih-tatih, kami akan terus berusaha
maju terus pantang kendur

karena motto kami padamu :
Bondo bahu pikir, lek perlu sak nyawane pisan

Salam hangat,

Selena13

Senin, 20 September 2021

Purnama Merindu

Hai bulan
Akhirnya purnama mu sempurna kali ini
Entah sudah purnama ke berapa aku mengenalmu
Tak bisa dipungkiri
Di tiap pandangan purnama,
Disitu pula kau jelas tergambar

Maafkan sekali lagi
Benar benar gawat rindu kali ini
Pada detik aku merindukanmu
Di titik itu benar-benar tak bisa menggapaimu

Maaf jika sudah seperti ini
Tak ada kata yang bisa diutarakan
Sebenarnya banyak yang ingin kutulis tentangmu
Namun, waktuku tak banyak
Kupersingkat saja,
Aku mencintaimu!

Dan sekali lagi
Entah kapan bisa bersua kembali
Akan kutunggu saat itu
Seperti para pecinta yang selalu sabar
Menunggu sang bulan berubah menjadi purnama


Salam rindu,

Selena si Putri Bulan

Minggu, 12 September 2021

Maaf...

Satu kata awal dari kami untukmu yang terkasih

Maaf...

Saat yang tepat untuk mengucapkannya
Maaf karena terlalu egois
Maaf untuk selalu memaksa untuk bertemu
Maaf untuk semua waktu yang telah terbuang
Maaf karena terlalu merepotkan atas hal-hal yang tak penting
Maaf untuk segala hal yang telah kami perbuat

Hal yang kau takutkan ternyata terjadi lebih dulu pada kami
Tak apalah...
Meski belum benar-benar siap
Kami akan terus belajar dan belajar lagi

Kadang kami masih belum sadar betul akan kesibukanmu yang merajalela
Sudah dari dulu memang, kami memikirkannya
Berfikir bagaimana jika pesanmu sudah tak lagi menghiasi hari-hari kami
Ternyata secepat ini, pikiran itu terwujud
Dan mau tak mau harus menerima kenyataan sepahit ini...

Entah kau menyadarinya atau tidak
Sebuah pernyataan darimu yang sebelumnya selalu terpendam rapih
Pada akhirnya terkuak juga...

Terimakasih untuk selalu menyempatkan, 
Meski hanya beberapa kalimat namun sangat berarti bagi kami,
Tak apa meski tak berarti apapun bagimu,

Prioritas itu benar-benar lenyap...
Harapan yang dulu ada, sirna sudah...
Seiring berjalannya waktu, pelajaran akan terus melaju...

Saat ini, yg bisa kami lakukan adalah melangitkan doa untukmu setinggi-tingginya...
Semoga kami bisa menghadapinya dengan sabar sesabar sabarnya...

Salam hangat dari kami,

Selena

Selasa, 07 September 2021

Ukiran rindu dalam Angan

Menunggu diantara detik jam yang berdetak
Selalu sama setiap saat
Seberapa gigih kau menunggunya
Sebesar itu pula rindumu terobati olehnya

Diantara sekian banyak coretan
Hanya satu yang terpegang
Satu satunya tiada duanya
Satu yang ter istimewa tanpa cela
Meski jarak terlampau jauh
Takkan bosan kapal melempar sauh

Waktu berlalu begitu cepatnya
Tak terasa bulan kedelapan terlewati
Tak terhitung jumlahnya
Sudah berapa purnama terlampaui
Rindu terus menderu
Semakin lama makin melaju

Tak ada kata yang bisa terucap
Hanya bisikan doa senantiasa terpanjat
Bersama dengan tetesan air mata yang takkan pernah khatam
Sungguh, inginku memelukmu walau dalam angan

Tetaplah menunggu dengan sabar
Maafkan jika sulit memendam rasa
Masih dalam tahap belajar
Belajar memaknai setiap pertemuan dan perpisahan
Belajar merapihkan kerinduan yang terpendam dalam
Semoga kelak dipertemukan di waktu yang tepat

____________

Sedikit cerita dalam kata
Mengobati segala rindu yang ada
Terukir rapih dalam dada
Entah sampai kapan bersua

Jika boleh diucap
Rinduku padamu tak terhitung masa dan skala
Yang kutau, hanya bisa mencintaimu namun tak bisa memilikimu
Karena kau hanya milikNya semata

Sampai jumpa dilain waktu
Semoga masih ada nafas untuk bersua
Karena permohonan maaf takkan pernah usai
Maafkan karena telah hadir dalam hidupmu
Maafkan karena terlalu menyayangimu

#selftalk
#tafakkur

Surabaya, 7 September 2021
Salam hangat,


Selena

Sabtu, 04 September 2021

Di ambang batas Kerinduan

Satu kata yang bisa disampaikan saat ini...
Kerinduan...
Rindu yang bagaimana, kami pun tak tau
Sekedar sapaan belaka
Tanpa kata bermakna
Untuk hempasan luka yang terus menganga
Untuk hati yang tak mau berserah
Untuk kasih yang takkan usai selamanya

Pada akhirnya 
Benar benar usai tugasmu
Menjadi pendamping kesibukannya
Ketika sudah ada selainmu yang menemani
Lepaskanlah...
Lepaskanlah dengan ikhlas...
Karena hakikat cinta adalah merelakan...
Merelakan kebahagiannya
Meski bukan kau yang menjadi pilihan teman bermainnya

Masih harus belajar dan belajar lagi...
Memendam cemburu dengan rapi...
Memendam rindu meski berapi api...
Meski ada pepatah yang mengatakan, 
'seorang wanita bisa memendam cintanya selama 40 tahun, tapi tak bisa memendam cemburunya walau sekejap'

Hanya pepatah kawan,
Jangan diambil hati...
Kau diajari menjadi insan hakiki yang bernurani...

Mulai saat ini, bersemangatlah...
Semangat pantang menyerah...
Meski badai menerjang...
Badai kerinduan yang amat sangat...

______________________________
Menangislah nak, menangislah...
Selagi air matamu masih ada...
Meski tiada lagi pundak yang kau sandari...
Tiada lagi notif obrolan yang tiap detik selalu dinanti...
Cukup lantunkan rindumu lewat doa,
Jadilah anak baik yang tak banyak mencampuri urusannya...
Dan tersenyumlah atas kebahagiannya...

Memang...
Berada di titik tengah itu sulit...
Sesulit menyeimbangkan antara rindu dan candu...
Namun percayalah,
Kau dididik dengan beda..
Menjadi wanita berhati baja...

Sekali lagi, ingatkan diri...
Agar tak melampaui...
Batasan yang tak seharusnya dilewati...

Berhenti,
Cukup tau diri
Kau tak berhak atas kesibukan yang dimiliki
Tak pula berhak atas rindu yang menemani
Lepaslah, lepaskan sayap kecilmu yang pernah menaungi...
Biarkan ia terbang bebas, 
Sebebas elang mencari mangsa...

Kuatkan hatimu,
Hilangkan sedihmu,
Hapuslah lukamu,
Langitkan doamu, 
Doa yang tanpa pernah lepas dari namanya,
Hingga Sang Maha memanggilmu kembali kesisiNya

#selftalk
#healingcrisis

Surabaya, 4 September 2021
Sang perindu,


Selena

Kamis, 02 September 2021

Lebih baik untuk tidak menjadi lebih baik

Lagi lagi cemburu merasuki
Pada siapa yang tak patut dicemburui
Entah mengapa masih belum bisa teratasi
Menyiksa diri menggerogoti hati

Kumohonkan pada Tuhan agar rasa ini sirna selamanya
Namun tetap mengakui, aku hanyalah manusia biasa
Manusia yang masih memiliki rasa

Hanya berharap kematian segera tiba
Pada saatnya Tuhan berkehendak
Pada diri rendah yang selalu iri dengki

Sadar atau tidak, 
Sebenarnya kami tak berhak cemburu atasmu
Karena hidupmu adalah pilihanmu

Lebih baik untuk tidak merasa lebih baik
Lebih baik untuk tidak tau segalanya
Lebih baik untuk tidak ikut campur masalah orang lain
Lebih baik menggali kesalahan diri

Untuk kesekian kali
Berjuta maaf karena terlalu ikut campur dalam hidupmu
Doakan saja, semoga kematian lekas memanggil dan kami takkan mengganggumu lagi...

On the way back home, 02092021

Rabu, 01 September 2021

Sebuah Angan

Hanya ingin menulis...
Tulisan penantian yang entah kapan memiliki ujung...
Tersadar sejenak oleh secuil cuplikan kilat dari seorang kawan...
Ya benar, kawan... bukan lawan...

Ternyata masih memiliki rasa iri dalam diri...
Jika tak disadarkan olehNya, maka siapa lagi yang akan menyadarkanmu...
Terimakasih Tuhan, telah mengirim insan-insan paripurna di sekitar kami...

Belajar sabar, sesabar sabarnya...
Belajar syukur, sesyukur syukurnya...
Belajar pasrah, sepasrah pasrahnya...

Jika belum bisa percaya, maka berkhusnudzonlah kau akan bisa...
Masih dalam tahap belajar, memang wajar belum bisa...
Nyatanya, wajar itu wajib diajar...
Diajarkan Sang Maha melalui alam...

Belajar pasrah memang susah,
Namun ketika sudah benar-benar merasakannya...
Sudah tak ada lagi yang kau inginkan selain keinginanNya lagi...

Namun disisi lain, kelemahan tetap ada dalam diri...
Ketika sudah benar-benar diujung pasrah, maka semangat akan sirna...
Entah apa yang akan dikerjakan setelah ini, terserah apa kataNya...

Mengembalikan rasa keinginan untuk bertahan hidup itu sulit...
Sesulit mengungkapkan kebenaran rasa rindu yang meluap tanpa jeda...
Meski hanya sekedar kata didunia maya...
Namun tidak untukku, kawan... 
Rindu itu benar-benar ada, dan rindu tertinggi adalah dengan memasrahkan diri padaNya...
Entah tersampaikan atau tidak, itu sudah bukan urusan kami...

Cita-cita kami hanya satu saat ini...
Kebahagiaanmu didunia dan di akhirat...
Semoga apa yang disemogakan segera terlaksana...
Tanpa gangguan beban yang tak berarti seperti kami ini...

Sekian tulisan pendek pagi ini...
Seiring dengan awal September ceria menemani...
Semoga dan semoga...

Surabaya, 01092021
Salam cinta kasih,

Selena

Selasa, 24 Agustus 2021

Purnama Terakhir

Kau tau, aku menganggapmu lebih dari apapun
Bahkan, lebih dari siapapun
Entah benar atau tidak
Entah kapan Sang Maha membolak balikkan hati akan memalingkan hatiku kepada yg lain

Kuharap tidak,
Tak ada air mata yang menetes lebih deras dari rasaku padamu
Jika kau tampikkan itu, baiklah
Mulai saat ini aku akan bersiap
Meski belum sepenuhnya siap tanpa kehadiranmu lagi
Akan kuusahakan

Itupun jika masih mendapat izin bernafas oleh Sang Maha Kasih
Jika tidak, aku rela...
Benar-benar aku rela mendahuluimu dalam hal ini...

Tak ada seorangpun yang mengetahui tentang takdir
Doaku padamu, jika kelak tak bisa melihatmu pada usia matangmu
Semoga dapat bersanding dengan Bidadari Mardiyahmu
Dan menjadi teladan bagi orang-orang terdekatmu

Sering ku katakan, 
Purnamaku ada disini,
Di dalam serpihan doa yg selalu teruntai untukmu

Jika ini purnama terakhir
ijinkan aku menangis untuk yang terakhir

Salam hangat,
Selena sang putri bulan

Sabtu, 21 Agustus 2021

Dalam Satir Doa Terukir

Seiring senja menemani dalam kain putih
Senyuman manis tersungging dalan redupnya hati
Senyawa dengan kerinduan yang terpendam rapih dalam diri

Maafkan jika terlalu lancang dalam mendoa
Pada satir putih, hati bergejolak
Hanya bisa memberi hadiah terindah seiring bertambahnya usia
Semoga kau masih mengingatnya...

Janji seorang sahabat tentang 19 tahun mendatang
Tepat diumur 40, semoga segala doa yang dilangitkan tercapai
Doa terbaik untuk cita-cita luhurmu...
Semoga dan semoga termaktub dengan indah pada saatnya kelak...

Doa terindah untuk yang teristimewa dihati
Manakala berusaha mendekat, maka akan semakin jauh
Begitu pula sebaliknya, ketika berusaha menjauh agak tak menyakiti hati, maka akan didekatkan sedekat-dekatnya bagai dua ujung panah yang dilengkungkan atau bahkan lebih dekat...

Tak ada yang tau rencanaNya selembut apa akan diukir...
Namun saat ini, adalah saat kesabaran sedang diuji...
Sabar atas cinta yang diberi...
Sabar atas rindu yang dikaruniai...

Ketika celengan rindu telah pecah dan meluap membanjiri rongga dada, maka biarlah nak... biarkan saja...
Bukan tanpa sebab seringnya kami menangis, mungkin karena pecahan rindu yang tak kunjung tersusun rapih pada tempatnya semula...

Dan percayalah, akan kami langitkan namamu dalam doa hingga nafas terakhir di alam ini...

Salam rindu dari kami yang tak kunjung usai...

Tertanda,
Sang Kekasih

#SulukMuharram1443H
#13Agustus2021
#SelamatBerusia21
#SemogaBertambahBijak

Selasa, 10 Agustus 2021

Rindu itu masih ada...

Untuk yang terkasih...

Sepertinya tugasku sudah selesai
Tak ada bahasan bermakna bagimu saat ini
Maaf jika selama ini terus menjadi gangguanmu
Entah benar atau tidak, aku adalah ujianmu
Dan kau adalah ujian terberat bagiku

Ingin rasanya mengulang kembali seperti sedia kala
Seperti saat pertama bertemu
Pertemuan tanpa rasa, tanpa tendensi, murni dari hati

Seikhlas awan mencintai hujan
Seperti daun yang tak pernah membenci angin
Inginku seperti mereka, keikhkasan dan kecintaannya tak terbatas ruang dan waktu

Pesanku padamu
Semangatlah dalam bertahan hidup
Seperti semangatmu dakam mencari ilmu
Karena semangat adalah nyawamu

Mari me-restart hati dan men-shutdown nafsu

Selamat Ulang Tahun kawan, semoga selalu dalam Ridho-Nya

Dari kami
yang setia menyayangimu tanpa tapi



Selasa, 03 Agustus 2021

BULAN TERTAWA (Juli - Agustus 2021)


(Hakikat tertawa di dapat setelah berSULUK dengan niat yang benar)

Ada yang unik dari tampilan gambar pada kalender As-Shafa bulan Juli - Agustus yaitu gambar ekspresi Murabbī Rūhinā yang tertawa lepas. Kalendervtersebut di gagas dan di cetak kira-kira ½ tahun sebelum tahun tayang (2021).

Kita boleh membuka Al-Qur'an Surat An-Najm tentang tertawa. Berikut ini kutipan ayat tersebut.

وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَىٰ

"dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (QS. An-Najm:43)

Coba kita ambil beberapa makna yang terkandung dalam tafsir "Ruh al-Bayan fi Tafsir Al-Qur'an, diantaranya:

1. Menjadikan hambanya tertawa sebab janjiNya dan menjadikannya menangis sebab ancamanNya (yang nyata)

اضحك بالوعد وابكى بالوعيد 

2. Menjadikan hamba yang taat tertawa karena ridla terhadap (ketentuanNya) dan menjadikan hamba yang durhaka menangis karena tertimpa bencana.

او اضحك المطيع بالرضى وابكى العاصى بالسخط 

3. Menjadikan kaum 'arif billah tertawa karena telah menangkap hikmah ilahiyah dan menjadikan matanya berlinang air mata karena menyesali 
kesalahan terdahulu bahkan sempat mengobarkan nafsunya.

او اضحك قلوب العارفين بالحكمة وابكى عيونهم بالحزن والحرقة

4. Menjadikan hati kekasihNya tertawa karena pancaran 
cahaya-cahaya ma'rifat kepadaNya dan menjadikan hati penentangNya menangis 
karena bencana dariNya yang menyebabkan hatinya gelap.

 او اضحك قلوب اوليائه بأنوار معرفته وابكى قلوب اعدآئه بظلمات سخطه 

Konon Syaikh Jalaludin Ar-Rumi mendokumentasikan untaian syair:

"Tawaku seperti bunga
Bukan sekedar tawa mulut
Dari tak maujud aku maujud
Dengan gembira dan penuh keriangan
Namun cinta mengajari
Cara lain untuk tertawa

Sang muallaf tertawa
Kalau beruntung
Bak rumah kerang,
Aku tertawa ketika berduka."

Bulan Agustus ini kita di ajak tertawa karena memetik hikmah. Berbicara hikmah tentu setelah berlalunya musibah. 

Pesan tersiratnya adala ber-SULUK-lah agar termasuk orang yang mampu TERTAWA karena telah mampu menangkap hikmah dan mampu menangis karena sebelumnya engkau belum mampu memadamkan nafsumu yang terbakar.

silakan di baca: Tawa Menuju Tuhan 2.


Original Post :
https://www.facebook.com/groups/1571941206425125/permalink/3080980795521151/

Minggu, 01 Agustus 2021

ETIKA AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR


Ahad Karim, 01 Agustus 2021

Wahai saudaraku berpegangteguhlah pada syari'at Nabi yang memerintahkan:
- "amar ma'ruf nahi munkar", 
- tinggalkan rumor dan buruk sangka
kepada jama'ah tarekat (ahli lā ilāha illā Allāh). Sungguh! Syariat Nabi itu secara tegas melarang berburuk sangka, memata-matai, menggunjing, dan adu domba. Janganlah menjalankan prinsip yang belum engkau kuasai ilmunya. Juga jangan suka memviralkan aib orang-orang beriman. 
Begitulah pesan syaikh Abdul Ghani dalam bab ini.

وَأْتَمِرُوْا بَيْنَكُمْ بِمَعْرُوْفٍۚ

"...berdialoglah terlebih dahulu dalam menjalankan prinsip-prinsip kebaikan..." (QS. At-Thalaq: 06)

Menjalankan amar ma'ruf nahi munkar tidak boleh hanya berdasarkan opini pribadi tetapi harus didialogkan dengan elemen-elemen yang terlibat dalam masyarakat. Itulah pesan tersirat dari ayat tersebut. Seandainya ajaran "amar ma'ruf nahi munkar" itu tidak membutuhkan dialog, sehingga ayatnya bukanlah:

"واليأمر بعضكم بعضا بمعروف"

"sebagian kalian hendaknya memerintahkan kebaikan kepadabyang lain".

Syaikh Abdul Ghani sebenarnya hendak memberi perspektif "amar ma'ruf nahi munkar" itu tidak mudah dan perlu mengakomodasi unsur-unsur yang terlibat jika kebijakan itu terapkan.

Itu sesuai namanya yaitu "amar ma'ruf" yang artinya mengajak melakukan kebaikan sesuai dengan teknik yang sesuai dengan yang diajak baik.

Benar saja Nabi bersabda:

من رأى منكم منكرا فليغيره بيده فإن لم يستطع فبلسانه
"Jikalau seseorang melihat aktivitas munkar, maka ubahlah dengan tanganmu (kemampuanmu), jika tidak mampu maka cegahlah dengan lisanmu (doakan)."

Syaikh Abdul Ghani melihat bahwa hadis tersebut melibatkan 3 elemen masyarakat yaitu:
- Pemegang Otoritas (al-hukam),
- Ahli Etika ('ulama)
- Masyarakat (al-'awam)

Pemegag otoritas dengan kekuasaannya menetapkan kebijakan. Ulama menyampaikan etika pelaksanaan kebijakan. Sedangkan masyarakat dengan kesadarannya menerima dan melaksanakan kebijakan. 

Semua kebijakan "amar ma'ruf nahi munkar" itu di terapkan berdasarkan fakta dilapangan tidak boleh berdasarkan asumsi. 

Murabbī Rūhinā Sidi Syaikh Muhammad Nizam Asshafa memberikan contoh ketika Nabi Ibrahim yang mampu melihat aktivitas orang yang dilakukan oleh seseorang. Lantas beliau berdoa agar mereka di binasakan. Lantas Allah memperingatkan Ibrahim bahwa mereka adalah hamba-hambaNya sementara Nabi Ibrahim itu Nabi yang doanya di ijabah. Maka jika Nabi Ibrahim berdoa seperti itu hambaKU akan habis. Berbelaskasihlah wahai Ibrahim.

Artinya jika hendak menerapkan "amar ma'ruf nahi munkar" maka harus berdasarkan bukti dan fakta di lapangan yang di istilahkan oleh Syaikh Abdul Ghani dengan "ru'yah bi al-'ilmi al-yaqin" (الرؤية بالعلم اليقين).

Syaikh Abdul Ghani juga memberikan peringatan agar pelaksanaaan "amar ma'ruf nahi munkar" jangan sampai menyebabkan pencemaran nama baik seseorang yang baru dicurigai sebagaimana terjadi dimedsos saat ini. Lantas Murabbī Rūhinā mengutip statemen: 

لِأَجْلِ الجُهَّالِ كَثُرَ الخِلَافُ بَيْنَ النَّاسِ
وَلوْ سَكَتَ مَنْ لَايَدْرِيْ لَقَلَّ الخِلَافُ بَيْنَ الخَلْقِ

"Karena orang-orang dungulah terjadi banyak kontroversi di antara manusia. Seandainya orang-orang yang bodoh berhenti bicara, niscaya berkuranglah pertentangan di antara sesama." (Imam al-Ghazali dalam kitab "Faishilut Tafriqah bainal Islâm wal Zindiqah")

Atau seperti ketika Gus Dur ditanya pendapatnya tentang pendapat-pendapat tokoh yang memperburuk kondisi sosial dengan jawaban khas beliau:
"Tahu apa mereka?"

Kesimpulan.
Pemegang kebijakan dan tokoh-tokoh yang membatu sosialisai kebijakan "amar ma'ruf nahi munkar" hendaklah orang-orang yang bijak agar kebijakan tersebut bisa efektif sementara sebagaimana diketahui oleh publik bahwa keributan dan kekacauan akibat implementasi tersebut di akibatkan oleh orang-orang bodoh yang turut menghakimi masalah.

Mari kita merenung kemudian bertindak dengan bimbingan ahli yang bijak bahkan kepada ahli yang telah bijak berstari (ārif billah).

Original Post :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=387461056137200&id=107571654126143

Sabtu, 31 Juli 2021

WALI-WALI PENYANDANG BAJU KEBESARAN ALLAH


Reboan Agung, 28 Juli 2021

Wali Abdul Wakil (52)

عبد الوكيل هو من يرى الحق في صور الأسباب فاعلا بجميع الأفعال التي هم المحجوبون إليها فيعطل الأسباب ويكل الأمور إلى من توكلنا منه ويرضى به وكيلا
Wali Abdul Wakil adalah hamba yang telah sempurna islam dan imannya kemudian menduduki maqam ihsan, melihat Allah dalam asbab (makhluk) dab dapat melakukan aktivitas dengan segala aktivitas yang tak mampu dilakukan umumnya orang hingga lenyap semua sebab, kemudian dengan ridlaNya didelegasikanlah urusan Allah kepadanya.

Wali Abdul Qawi (53)

عبد القوي هو الذي يقوى بقوة الله على قهر الشيطان وجنوده التي هي قوي نفسه من الغضب والشهوة والهوى، ثم على قهر أعدائه من شياطين الأنس والجن فلا يقاويه شيئ من خلق الله إلا قهره ولايعاديه أحد إلا غلبه

Wali Abdul Matīn (54)

عبد المتين هو الصلب في دينه الذي لم يتأثر عمن أراد إغوائه، ولم يستكن لمن أذله عن الحق بشدته لكونه أمتن كل متين، فعبد القوي هو المؤثر في كل شيئ وعبد المتين هو الذي لم يتأثر من شيئ

Wali Abdul Wali (55)

هو من يتولاه من الصالحين والمؤمنين، فإن الله تعالى يقول وهو يتولى الصالحين: الله ولي الذين آمنوا (البقرة:٢٥٧) فهو يتولى بولاية  الله أولياءه من المؤمنين والصالحين.

Tafsir Jailani

{ إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ } * { خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ وَعَلَىٰ أَبْصَٰرِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عظِيمٌ } * { وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ آمَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلْيَوْمِ ٱلآخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ } * { يُخَادِعُونَ ٱللَّهَ وَٱلَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلاَّ أَنْفُسَهُم وَمَا يَشْعُرُونَ } * { فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضاً وَلَهُم عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ }
*****

ثم قال سبحانه جرياً، بل على مقتضى سنته من تعقيب الوعد بالوعيد: { إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ } ستروا الحق وأعرضوا عنه، وأظهروا الباطل وأصروا عليه عناداً واستكباراً، لا ينفعهم إنذارك وعدمه بل { سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ } [البقرة: 6] بك وبكتابك؛ لأنهم هم.

{ خَتَمَ ٱللَّهُ } المحيط بذواتهم وأوصافهم وأفعالهم { عَلَىٰ قُلُوبِهمْ } لئلا يكونوا من أرباب المكاشفات { وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ } لئلا يكونوا من أصحاب المجاهدة { وَعَلَىٰ أَبْصَٰرِهِمْ } لئلا يكونوا من أرباب المشاهدة { غِشَاوَةٌ } ستر عظيم لا يمكنك رفعه بل { وَلَهُمْ عَذَابٌ عظِيمٌ } [البقرة: 7] هو عذاب الطرد والبعد؛ إذ لا عذاب أعظم منه، أولئك الأشقياء البعداء عن ساحة الحضور، هم الضالون في تيه الحرمان، الباقون في عظلمة الإمكان، أعاذنا الله من ذلك.

{ وَمِنَ ٱلنَّاسِ } الذين نسوا العهود السابقة التي عهدوا في الفطرة الأصلية { مَن يَقُولُ } قولاً لا يوافق اعتقادهم، وهو أنهم يقولون تلبيساً ونفاقاً: { آمَنَّا } أذعنا { بِٱللَّهِ } أي: الذي أنزل علينا الكتاب وإنك الرسول { وَ } وأيقنا { بِٱلْيَوْمِ ٱلآخِرِ } الموعود بجزاء الأعمال { وَ } الحال أنهم { مَا هُم بِمُؤْمِنِينَ } [البقرة: 8] موقنين بهما في بواطنهم، بل غرضهم من هذا التلبيس في زعمهم الفاسد...

Original Post : 
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=385275359689103&id=107571654126143

Jumat, 30 Juli 2021

Thaharah di Mata Hakim

Seorang Ahli Hikmah ditanya tentang Thahãrah (Bersuci), lantas menegaskan: 
"Bersihkan hatimu sebelum badanmu dan basuhlah lisanmu sebelum tanganmu.
Berbaiksangkalah pada manusia.
Bila kamu punya dua mata, mengapa kamu melihat manusia dengan dua telinga? 
Perlakukanlah manusia sebagaimana yang kamu lihat jangan sebagaimana yang kamu dengar. Kamu tidak dituntut agar membahagiakan semua orang, kamu hanya dituntut agar tak menyakiti seseorang." 

Semoga Allãh menganugerahi kita kebeningan hati.
Wassalam. 
*ASW*

TASAWUF DALAM ISLAM ITU IBARAT ROH DAN JANTUNG YANG TERUS BERDETAK(tanpa roh dan detak jantung maka tubuh akan menjadi mayat)


Perumpamaan yang dapat menjelaskan kita perihal dinamika TASAWUF adalah dinamika "ILMU NAHWU" yang belum dikenal pada zaman Rasulullah. Ilmu nahwu menemukan relevansinya setelah kebutuhan mendesak sepeninggal beliau. Pada zaman Rasulullah belum membutuhkan ilmu nahwu berikut kaidah-kaidahnya karena pada dasarnya orang-orang pada zaman tersebut menguasai dan terampil menggunakan bahasa sehingga tidak membutuhkan pedoman.

Namun setelah masyarakat terbiasa mempermainkan (seenaknya menggunakan) bahasa hingga menyebabkan kesalahan maka dibuatlah pedoman bahasa agar tidak terjadi kesalahan dalam pengucapan. Pedoman ini tidak termasuk bid'ah (yang dilarang) dan justeru membantu agar tuturkata manusia ketika berbicara dengan bahasa Arab menjadi jelas.

Seperti itulah TASAWUF yang belum dibutuhkan pada zaman Rasulullah karena para sahabat pada waktu merupakan Ahli Tasawuf sebagai produk tasawuf hasil binaan Rasulullah. Mereka mayoritas telah menduduki maqam ihsan baik sebagai ahli muraqabah atau telah mampu khusyu' dalam shalat sehingga tidak membutuhkan pedoman (tasawuf), pembimbing dan penasehat. 

Nah sepeninggal para sahabat hati ummat Islam hatinya menjadi lalai terhadap esensi berzikir kepada Allah dan membuat bid'ah-bid'ah dalam beragama. Oleh karena itulah para ulama kemudian menetapkan kaidah-kaidah yang berisi pedoman berzikir (pediman beragama dengan baik dan benar) dengan berbagai macam corak yang berguna untuk mendidik manusia agar membersihkan nafsu dan menyucikan jiwa mereka dan membantu pengkondisian hati agar bening, elit, suci dan selamat seperti pada masa Rasulullah.

Original Post :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=385690619647577&id=107571654126143

Kamis, 22 Juli 2021

🕌🕋 PROSES MUSYAHADAH (PENYAKSIAN) 🕋🕌


💞 والناس في الشهود على قسمين: 💞
 
١- الشهود بالحق وهي على قسمين:💜
- قوم شهدوا الحق بالحق وهم أهل الفناء🔹
- وقوم شهدوا  الخلق بالحق وهم أهل البقاء🔹

٢- الشهود بالتحقيق وهي على قسمين:💜
- قوم إستشرفوا على التحقيق من باب المطالعة في كتب الحق، حين حصلت لهم محبة القوم، والإيمان بهم، فلم يزالوا على المطالعة حتى تفرغت قلوبهم فذاقوا بعض الحلاوات إيمانا وتصديقا، لا حالا وتحقيقا🔹
- وقوم اشتغلوا بكثرة العبادة حتى تفرغت قلوبهم فأشرقت عليهم شمس التوحيد، لكن لم يعرفوا ذلك الأمر ما هو؟ فزاد بهم ذلك، حتى وقعوا في الحيرة فترادفت عليهم الخواطر من قبل الحضرة فظنوا أن ذلك كفر، وربما دخلتهم وساوس، ومن هنا كان دخول الخلوة من غير علم ولا إذن مضرا بصاحبه، وكذلك مطالعة غير ما هو ظاهر، وغير ما هو معروف حكمه عند أهل الظاهر من كتب القوم، توقع صاحبها إلى الوساوس والدعوى🔹

Manusia yang menempuh perjalanan kembali (salik) hingga menggapai maqam musyahadah (maqam penyaksian) itu ada 2 macam.✨🖤

1. Penyaksian Hakiki (terbimbing) terdiri 2 jenis:💜

a. Golongan yang menyaksikan Al-Haq dengan Al-Haq, fase fana' al-'urūj, fase naik hingga puncak dan dipuji oleh penghuni langit, yang disebut Ahli Fana' (di bawah bimbingan mursyid).🔹

b. Golongan yang menyaksikan makhluk dengan Al-Haq disebut Ahli Baqa', fase baqa' al-khurūj, lanjutan fase (a), fase turun dari puncak dan kembali berinteraksi dengan makhluk sehingga di puji oleh penghuni langit dan penghuni bumi. Ini yang di namakan berakhlaq Muhammad. (di bawah bimbingan mursyid)🔹

2. Penyaksian Proses Menuju Penyaksian Hakiki atau saat kritis membutuhkan mursyid ada 2 jenis:💜

a. Golongan yang berusaha menjadi mulia dalam menggapai hakikat penyaksian dengan mengakses kitab (referensi tertulis) yang benar hingga berbuah cinta dan beriman kepada ahli musyahadah (ahli fana' dan ahli baqa'), lantas mereka melanjutkan eksplorasinya hingga cinta dan iman memenuhi hatinya dan menemukan manis dan kebenaran iman, tetapi belum menggapai rasa sejati (hal) dan hakikatnya. [saat kritis dan sangat butuh dibimbing mursyid]🔹

b. Golongan berusaha menggapai hakikat dengan memperbanyak ibadah hingga hatinya penuh dan memancarkan cahaya tauhid, tetapi mereka tidak mengerti "apa cahaya tauhid itu?" Ketidak-tahuan itu semakin menjadi sehingga terjebak dalam kebingungan yang parah, lantas menemukan berbagai bersitan ilahi dan menyangka bahwa itu kufur atau menjadikannya waswas. Akhirnya mereka menempuh khalwat tanpa berbekal ilmu yang cukup dan tanpa bimbingan ahli yang berdampak negatif bagi mereka. Begitulah eksplorasi yang tidak terbimbing mengukuti bimbingan yang benar (ما هو ظاهر ) dan tidak mengikuti prosedur berdasarkan prosedur yang benar (الظاهر من كتب القوم) yang dapat menjebak mereka menjadi Mengaku Ahli Hakikat (Ahli Keraguan) dan Mengaku Ahli Ma'rifat. [saat kritis dan sangat butuh dibimbing mursyid]🔹

Kajian Kitab: Al-Ādāb Al-Mardliyah li Al-Salik Thariq As-Shūfiyah, hal 48- 
49, Jum'at Legi, 9 Juli 2021.

Original post :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=380571440159495&id=107571654126143&post_id=107571654126143_380571440159495&notif_id=1626620171568393&notif_t=page_followed_contents_awareness&ref=notif

Rabu, 21 Juli 2021

💘WALI-WALI PENYANDANG BAJU KEBESARAN ALLAH💘

Wali Abdul Bā'its (49)

عبد الباعث هو من (من كمل إسلامه وإيمانه ويقوم مقام الإحسان) أحياء الله قلبه بالحيات الحقيقية بعد موته الإرادي عن صفات النفس وشهواتها وأهوائها، وجعله مظهرا لا سمه الباعث، فهو يحيي موتى الجهل بالعلم ويبعثهم على طلب الحق

 Wali Abdul Bā'its adalah hamba yang telah sempurna islam dan imannya kemudian menduduki maqam ihsan lantas Allah mengaktifkan hatinya dengan kehidupan hakiki setelah mati irādīnya dari tabi'at, syahwat dan hawa nafsu kemudian oleh Allah dijadikan media untuk menampakkan asmaNya Al-Bā'its. Wali Abdul Bā'its adalah wali yang hidup setelah sifat bodohnya mati dengan hidupnya ilmu lantas bangkit dalam rangka mendekat kepada Al-Haq (Allah).

Itu semua terjadi setelah mati iradīnya (matinya kehendak yang tidak diridlai oleh Allah). Inilah yang dimaksud mati sebelum mati (موتوا قبل ان تموتوا). Mati dengan kehendak kita atau mati yang bisa kita pilih. Selain mati irādī ada mati idltirāri (mati karena dipaksa mati oleh Dzat).

Adapun hamba yang telah menduduki maqam ihsan juga berjenjang dari:
- maqam muraqabah,
- maqam musyahadah  
- maqam ma'rifat.

Wali Abdus Syahīd (50)

عبد الشهيد هو الذي (الذي كمل إسلامه وإيمانه ويقوم مقام الإحسان) يشهد الحق شهيدا على كل شيء، فيشهده في نفسه وفي غيره من خلقه

Wali Abdus Syahīd adalah hamba yang telah sempurna islam dan imannya kemudian menduduki maqam ihsan hingga meyaksikan Al-Haq (Allah) pada sesuatu apapun dengan hakikat penyaksian. Wali Abdus Syahīd telah menyaksikan Allah pada dirinya dan pada setiap makhluk Allah selain dirinya.

Bagi yang telah ma'rifat, cukuplah Allah sebagai saksi. Sedangkan orang yang belum ma'rifat membutuhkan 2 saksi yang adil.

Original Post : 
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=380751193474853&id=107571654126143

Selasa, 20 Juli 2021

Pengagum Rahasia

Pertama, 
Kuhaturkan beribu permintaan maaf dari hati yang terdalam
Mulai saat ini, esok, dan seterusnya

Sepertinya, kesalahan kali ini sangat fatal
Terjerumus pada yang terdalam
Yang seharusnya tidak kau pijaki

Untuk kali ini saja
Biarkan aku menjadi pengagum rahasiamu
Biarkan aku menjadi pelantun iringan doa yang takkan pernah putus

Maafkan, mohon maafkan...
Andai bisa bersujud memohon maaf padamu, akan kulakukan...

Jangan sampai rasa rinduku ini mengganggu ritualmu
Menjadi beban hidupmu
Bahkan menjadi hutang yang takkan pernah usai

Banyak makna dibalik semua yang tersurat
Dan lebih dalam lagi pada apa yang tersirat

Sebagai pengagum rahasia
Terlalu jauh mungkin aku mengenalmu
Hingga menjadi salah satu beban hidupmu
Itulah kesalahan terbesarku selama ini

Tak ada lagi kata cemburu
Tak sampai hati aku menyakiti hatimu
Karena aku bukan seseorang yg penting dalam hidupmu
Maaf jika terlampau ikut campur dalam keseharianmu


Jika kau izinkan,
Akan menjauh diri ini perlahan,
hingga tak ada rasa yang melekat
hanya doa yang bisa kupanjat
Semoga keadanmu baik baik saja

Karena titah Sang Petuah :

"Jangan memaksa seseorang memeluk jiwamu. Cinta itu seperti Agama, tidak boleh ada unsur paksaan didalamnya" -ABI-

Surabaya, Idul Adha 1442 H
Salam rindu dari sang pengagum rahasia...

Untuk Yang Sedang Dalam Pelukan

Ada apa dengamu...
Kurasa kau sedang tidak baik-baik saja
Atau mungkin aku yang sedang tidak baik-baik saja karena memikirkanmu

Ah sudahlah, usah hiraukan...

Pada pandangan mata pertama setelah sadar dari alam mimpi
Hanya ada wajahmu terbayang sendu

Ada apa gerangan...
Tiap detik teringat, setiap saat itu pula aliran doa terlantun merdu...

Untukmu yang sedang dalam pelukan
Semoga engkau bisa berdiri tegak saat ini, esok, dan selamanya

Maaf hanya bisa menuai dalam coretan
Namun tetap tak bisa dipungkiri
Rasa sendumu mengalir deras kedalam hati
Jika itu memang benar adanya
Maka sebenarnya Sang Maha benar-benar mengasihimu...

Lantunan doa yang bisa kupanjatkan untukmu hanya satu
Memohonkan Ridho Ilahi agar senantiasa menyayangimu sepenuh hati

Dengan segenap rasa aku bersujud
Memohonkan ampun untuk yang terkasih
Semoga sujudku ini bukan untuk yang terakhir
Karena rasa gila ini sudah terpatri dalam hati
Menggerogoti jiwa sedemikian rupa

Sebesar apa rasa cintaku padamu, sebesar itu pula kerelaan ini tersemat dalam kalbu

Surabaya, 10 Dzulhijjah 1442 H
Bertepatan dengan Idul Adha 1442 H

Jumat, 16 Juli 2021

Hai Kawan

Hai kawan,
Tak jarang menyesalkan sebuah pertanyaan
Karena emang tak berhak atas jawabannya

Siapalah aku,
Tak lebih dari seorang kawan
Di telinga kiri seolah berbisik
Kau kawan dekatnya
Namun tidak di telinga kanan
Kau bahkan tak ada secuil pun dalam benaknya...
Dan selalu seperti itu setiap saat

Benarlah kawan
Berharap hanya kepada Sang Maha
Berkali-kali sudah kau ingatkan
Jika keterlaluan akan terbentuk luka

Memang lidah tak bertulang
Kadang bicara seenaknya saja
Namun tidak dengan hati
Tak bisa dipungkiri lagi
Seberapa besar kau mengharapkannya
Sebesar itu pula rasa sakit yang kau derita

Mohon maafkan
Sekali lagi maafkan kawanmu ini
Karena tlah mencintaimu dengan gila
Meski selalu kau katakan
Bahwa rinduku hanya sekedar saja

Tak apalah
Tak ada yang salah denganmu
Tetap kesalahan terpikul padaku seutuhnya
Sudah tau tak boleh berharap lebih
Masih saja terus berontak

Hanya dengan doa, rindu tersampaikan
Mungkin dengan pulang, rasa ini akan selamanya hilang
Dan tumbuh kembali di alam lainnya

Tak berharap rindu lenyap
Namun jika itu keinginanmu, akan kukabulkan
Biarlah rindu ini tersimpan dengan indah dalam hati
Mungkin takkan bisa pergi selama hayat masi dikandung badan

Karena tak semua yang disukai harus dimiliki
Ada kalanya cukup disyukuri keberadaannya

And the last but not least,

Bersyukur sangat, tlah dipertemukan denganmu
Dengan insan se-paripurna dirimu
Ingin rasanya berdampingan berlari disisimu
Tapi pahamilah, kemampuampuanku tak setinggi dirimu
Jadi maafkan, jika terus dan terus merepotkanmu
Pada saatnya kelak, aku benar-benar takkan mengganggumu lagi

Salam takdzim dari kawanmu,
Selena13

Surabaya, 15 Juli 2021

Kamis, 15 Juli 2021

WALI-WALI PENYANDANG BAJU KEBESARAN ALLAH

Reboan Agung, 14 Juli 2021

Wali Abdul Hakīm (46)

عبد الحكيم هو الذي بصره الله بمواقع الحكمة في الأشياء ووفقه للسداد في القول والصواب، فلا يرى خللا في شيء إلايسده ولا فسادا ألا يصلحه
Wali Abdul Hakim adalah hamba yang dikaruniai kemampuan memandang dengan pandangan Allah dengan seluk-beluk hikmah dan kemampuan untuk menyempurnakannya dalam bentuk ucapan atau kebenaran. Setiap tampak kekurangan pada sesuatu maka Wali Abdul Hakim akan menyempurnakan. Begitu pula ketika melihat keburukan maka Wali Abdul Hakim akan memperbaikinya.

Wali Abdul Hakim adalah hamba yang telah sempurna Islam, Iman. Ihsan dan Iqanya sehingga dipakaikan baju kebesaran Allah Al-Hakim.

Wali Abdul Wadūd (47)

عبد الودود هو من كملت مودته لله ولأوليائه جميعا، فأحَبَّه الله وألقى محبته على جميع خلقه، فأحبه الكل إلا جهال الثقلين.

Wali Abdul Wadūd adalah hamba yang sempurna kasihsayangnya kepada Allah dan seluruh waliNya sehingga Allah membalas kasihsayangnya bahkan mendiatribuaikannya untuk semua makhlukNya. Lantas semua makhluk mengasihi Wali Abdul Wadūd kecuali makhluk-makhluk bodoh.

Wali Abdul Majid (48)

Yaitu wali yang diagungkan oleh Allah dengan keagungan akhlak, sifat, penerapan ilmu dengan Akhlak Allah (akhlaq rabbanī) dalam interaksinya dengan manusia karena telah memerankan peran Tuhan dalam menyapa hamba-hambaNya.

TAFSIR JAILANY

و { ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ } يوقنون ويذعنون بأسراره ومعارفه { بِٱلْغَيْبِ } أي: غيب الهوية الذي هو ينبوع بحر الحقيقة وإليه منتهى الكلم، وبعد ذلك يتوجهون بمقتضيات أحكامه نحوه، ويهدون إليه بسببه { وَيُقِيمُونَ } يديمون { ٱلصَّلٰوةَ } الميل بجميع الأعضاء والجوارح على وجه الخضوع والتذلل إلى جنابه؛ إذ هو المقصد للكل إجمالاً وتفصيلاً، ولكل عضو وجارحة تذلل خاص وله طريق مخصوص يناسبه، يرشدك إلى تفاصيل الطرق، فعله صلى الله عليه وسلم في صلاته على الوجه الذي وصل إلينا من الرواة المجتهدين - رضوان الله عليهم أجمعين - ولما تنبهوا له به بمتابعته ومالوا نحو جنابه بالميل الحقيقي بالكلية لم يبق لهم ميل إلى ما سواه من المزخرفات الفانية لذلك  { وَممَّا رَزَقْنَاهُمْ } سقنا إليهم ليكون بقياً لحياتهم ومقوماً لمزاجهم { يُنْفِقُونَ }

Ayat tersebut mengidentifikasi 3 tahapan beragama yaitu iman, shalat dan makna zakat (menggunakan rizqi dariNya) atau 
- Islam (يقيمون الصلاة)
- Iman ( يؤمنون بالغيب)
- Ihsan (مما رزقناهم ينفقون)

Menurut syaikh Abdul Qadir: 

 في سبيلنا طلباً لمرضاتنا وهرباً عما يشغلهم عنا، 

"dalam metode kita dalam rangka meraih ridlaNya dan lari menjauh dari hal-hal yang membuat kita menyimpang.

فكيف إنفاق الفواضل؟

Lantas bagaimana cara menggunakan keutamaan-keutamaan yang di berikan oleh Allah?

Silakan mengikuti ayat selanjutnya (Al-Baqarah: 4)

Original post :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=376259680590671&id=107571654126143

SIMBOL-SIMBOL KEPERKASAAN ILAHI


Memahami ungkapan wali dengan "ayat kursi"
Ahad Karim, 11 Juli 2021

Setelah Syaikj Abdul Ghani menjelaskan tentang "terpuji dan tercela" dari istilah-istilah/ mufradat dalam bidang akhlaq seperti "hasud", "riya'", "takabur" dan "ikhlas", beliau melanjutkan untuk menjelaskan hikmah Syaikh Mahmud Afandi (dalam matan kitab Tajalliyat) yang menyatakan: 

"يوم السبت في غرة أوائل جمادى الآخرة لسنة تسع وثمانين وتسعمائة من الهجرة"
"Semangat yang berkobar pada hari Sabtu di permualaan bulan Jumadil Akhir Tahun 987H".

Syaikh Abdul Ghani menangkap adanya anjuran untuk membaca ayat kursi setiap kali menakwili kalimat hikmah yang disampaikan oleh Syaikh Mahmud tersebut, namun pesan tersebut tersirat dalah kalimat hikmah tersebut.

وإن كانت التلاوة من الحق تعالى في حضرة شهود الكلام القديم فلا حاجة لهذا التقدير

Jikalau dibaca dengan peraspektif penyaksian kalam yang qadim maka tidak perlu Syaikh Abdul Ghani menjelaskan hal tersebut (terdapat pesan tersirat dalam i'brah atau ungkapan hikmah yang disampaikan oleh Syaikh Mahmud Afandi tentang spirit Hari Sabtu di permulaan Jumadil Akhir).

وآية الكرسي هي آية السموات والأرض...

"ayat kursi adalah Simbol keperkasaanNya dilangit dan bumi." Kursi Allah dapat bermakna Ilmu Allah atau simbol kekuasaan (ke Maha PerkasaanNya).  

Menurut Sidi Syaikh Mohammad Nizam Asshafa ayat tersebut merupakan ayat yang murni menjelaskan tauhid. Ini tersirat dari kalimat pertama yaitu ALLAH (الله) yang kemudian dijelaskan dengan HUWA (هو) adalah AL-HAYYU (الحي) AL-QAYYŪM (القيوم). Inilah yang mengilhami ulama bahwa asmaul husna yang paling mewakili untuk merepresentasikan kata "Allah" adalah asma Al-Hay dan Al-Qayyum (Maha Hidup dan Maha Berkuasa) menurut beliau.

Sebagai contoh kalimat yang disampaikan oleh Gus Dur: "GITU AJA KOK REPOT". Menurut Sidi Syaikh KH. Mohammad Nizam Asshafa dengan persektif penyaksian kalam ilahi, kalimat yang disampaikan tersebut harus ditinjau dengan metode ayat kursi yang membutuhkan ilmu khusus sehingga maknanya sangat luas dan dalam. Siapapun bebas menafsirkannya. Namun jika yang menjelaskan adalah ulama yang mampu menggunakan perspektif Syaikh Abdul Ghani (Perspektif wali Allah) maka kalimat yang disampaikan Gus Dur tersebut tidak seperti yang disampaikan oleh orang yang ikut-ikutan Gus Dur bukan oleh pengikut Gus Dur. Maka akan jelaslah mana pengikut Gus Dur (yang memahami GD) dan mana yang hanya ikut-ikutan.

Memahami dengan perspektif penyaksian ilahi inilah yang diistilahkan oleh ahli spiritual Jawa dengan ajaran "Suwung" yang hanya sedikit sekali yang mampu memahaminya dengan baik dan benar. Oleh karena itu jika ingin mengakses penjelasan istilah spiritual Jawa tersebut dengan benar tidak bisa tidak harus mengakses penjelasan dari Ahli yang telah menguasai perspektif tersebut yaitu Wali Yang Mursyid.

Sidi Syaikh juga merangkai penjelasan hal ini dengan bait dalam Syi'ir Tanpo Waton:
Al-Qur'an qadim wahyu minulya
Tanpa tinulis bisa diwaca

Hikmah (manfaat).
Ketika menjelaskan ungkapan wali sabda Nabi dan kalam Allah harus membaca ayat kursi agar nafsu (kepentingan-kepentingan yang tidak diridlai dan pengaruh syaithan) tidak turut ambil bagian sehingga dapat menangkap maknanya sesuai maksud wali yang mempunyai ungkapan tersebut yang menjadi refleksi kalam Allah.

Original post :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=373734994176473&id=107571654126143

Sabtu, 10 Juli 2021

🕌 PENGERTIAN BERTAREKAT 🕌💐



☁️💫 فاسلك ياأخي!  💫☁️

🕊️🕊️🕊️على يد شيخ عارف🕊️🕊️🕊
لتخرج من طبع الجهل إلى طبع العلم ومن طبع العلم إلى طبع المعلوم، حتى يحليك ويخليك ويقربك ويوصلك ويهنيك ويتركك وربّك،🌹🌾 

🌼 وماذلك على الله بعزيز 💐

(Bertarekat itu adalah dibimbing agar akhlaknya seperti Nabi Muhammad)🌹🌷 sebagaimana pesan Syaikh Buzaydi dalam kitab Al-Ādab al-Mardliyah li Salik Thariq al-Shūfiyah:

Bersuluklah saudaraku!❣️💗 Bersuluklah dibawah bimbingan syaikh yang 'Arif billah (mengenal Allah dengan baik), agar engkau dikeluarkan olehnya dari:
- zona kebodohan masuk ke zona ilmu, 
- di keluarkan dari zona ilmu masuk zona sumber ilmu, 

Kemudian
- hatimu akan dikosongkan hanya untuk Allah,
- Sifat-sifatmu akan diperindah, 
- engkau akan diantarkannya mendekat hingga wushul (sampai dihadirat Allah), 
- di sampaikan salam perpisahan, 
- di lepas agar menghadap sendiri kepada Dzat Yang Maha Mengatur kehidupanmu.🌾🌿🌾

🌼🌷🌼Demikian itu bukan hal yang sulit bagi Allah.🌼🌷🌼

Original Post :
https://www.facebook.com/groups/1571941206425125/permalink/3061889390763625/

Kamis, 08 Juli 2021

Tak Peduli

Untuk yang terdalam,

aku sudah tak peduli,
tak peduli atas ketidakpedulianmu
Serupa dan setara 
dengan ketidakpedulianku atas diri sendiri
Untuk apa peduli
Jika kau saja sudah tak peduli

Ditemani gerimis di bulan Juli
Asaku melangit tak tau rimbanya
Rinduku meluap seperti geiser tumpah dari perut bumi

Andai boleh berteriak di alam lepas
Akan kusebut lantang namamu didalamnya
Seiring dengan doa melambung tinggi diatas awan
Setinggi itu pula kusampaikan rindu dalam rasa

Mohon maafkan,
Maaf atas keegoisanku dalam merindukanmu
Tak tau darimana adanya
Namun susah sangat menghilangkannya
Biarlah rindu ini menggema
Menemani di kesendirian tanpa daya

"Jika ujian dari Allah itu menjadikanmu lebih mengerti tentang Hakikat Cinta, itu bukan ujian, tapi Anugerah" 
-ABI-

Surabaya, 8 Juli 2021

WALI-WALI PENYANDANG BAJU KEBESARAN ALLAH


Reboan Agung, 07 Juli 2021
.
Wali Abdur Raqīb (43)

عبد الرقيب هو الذي يرى مراقبة الله أقرب إليه من نفسه إدراكا لقيامها وذهابها في تجلي الإسم الرقيب، فلا يجاوز حدا من حدود الله تعالى، ولا أحد أشد مراعة لها منه لنفسه، ولمن يحضره من أصحابه فإنه يرقبهم بمراقبة الله تعالى

Wali abdur Raqīb adalah hamba yang berpandangan bahwa pengawasan Allah terhadap dirinya jauh lebih holistik (detail, teliti, menyeluruh dan meliputi) daripada pengawasannya sendiri sebagai refleksi dari tajalli asma Allah Ar-Raqīb (Dzat Yang Maha Mengawasi dengan Cermat). Refleksi otomatis setelah tajalli asma Allah Ar-Raqīb akan menjadikannya tidak berani melanggar batasan-batasan Allah (hudud Allah). Tiada manusia yang lebih bagus citra pengawasannya melebihi Abdur Raqīb dan terhadap orang-orang yang menghadiri majelisnya dapat mengawasinya dengan cermat karena telah merefleksikan muraqabahnya Allah.

Singkatnya Wali Abdur Raqīb adalah hamba yang telah sempurna imannya dan telah wushul dalam perjalanan kembali kepada Allah kemudian dianugerahkan kepadanya baju kebesaranNya Ar-Raqīb lantas kembali untuk berinteraksi dengan makhluk.

Maqam-maqam perjalanan seorang hamba sebagaiman dijelaskan oleh Allah dalam surat At-Taubah: 112.

التَّائِبُونَ الْعابِدُونَ الْحامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدُونَ الْآمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَالْحافِظُونَ لِحُدُودِ اللَّهِ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ (التوبة112)

1. Maqam Taubat/ tāibūn (التَّائِبُونَ)
2. Maqam Istiqamah/Ābid (الْعابِدُونَ)
3. Maqam Taqwa/ hāmidūn (الْحامِدُونَ)
4. Maqam Ikhlas/ sāihūn (السَّائِحُونَ)
5. Maqam Sidq / rākiūn (الرَّاكِعُونَ)
6. Maqam Tuma'ninah/ sājidūn (السَّاجِدُونَ)
7. Maqam Murāqabah/āmar ma'ruf  (الْآمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ)
8. Maqam Musyahadah/ Nāhīn (وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنْكَرِ)
9. Maqam Ma'rifah/ Hāfidz (وَالْحافِظُونَ لِحُدُودِ اللَّهِ)

Dalam istilah lain
- maqam 1, 2 dan 3 disebut maqam ISLAM
- maqam 4, 5 dan 6 disebut maqam IMAN
- maqam 7, 8 dan 9 disebut maqam IHSAN
Setelah menggapai maqam ma'rifat (maqamat ke-9) maka seorang hamba akan memasuki maqam IQAN.

Jika ditinjau dari ekspresi yang dijalani oleh sālik (pelaku tasawuf), disebut MUJAHADAH, MUSHABARAH, MUKABADAH dan MUKASYAFAH.

Jika di tinjau dari alam yang diduduki alam maka dinamakan NASUT, MALAKUT, JABARUT dan LAHUT.

Jika dari nur yang memancar, maka dinamakan NURANI, RAHMANI, RABBANI dan ILAHI.

Dan yang paling populer adalah istilah SYARIAT, TAREKAT, HAKIKAT dan MA'RIFAT.

Proses yang ditempuh dalam muraqabah adalah musyarathah, muhasabah, mu'atabah dan murāqabah (silakan dilihat postingan Reboan Agung, tanggal 23 Juni 2021)

Wali Abdul Mujib (44)

Wali Abdur Raqīb dan Abdul Mujib adalah sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah:186)

Wali Abdul Mujib adalah hamba yang telah sempurna imannya dan mampu melaksanakan dan mentaati undanganNya karena telah mampu menangkap esensi kalam Allah yang didengarnya.

Wali Abdul Washi' (45)

عبد الواسع هو الذي وسع كل شيئ فضلا وطولا، ولا يسعه شيئ لإحاطته بجميع المراتب، فلا يرى مستحقا إلا أعطاه من فضله

Wali Abdul Washi' adalah hamba Dzat Yang Maha Luas anugerahNya dan meluaskan segala sesuatu baik dimensi keutamaan ataupun jangkauannya. Tiada yang sanggup menampung keluasannya karena telah menyatu dengan keMahaluasanNya terhadap segala tingkat meliputiNya. Tiada lagi yang lebih berhak mendapatkan keluasan tersebut kecuali atas anugerah yang dikaruniakan oleh Allah.

Original Post :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=371438807739425&id=107571654126143

Kamis, 01 Juli 2021

Secuil pesan untuk diri

Jika boleh kutulis padanya...

Tak bisa untuk tidak mencintainya
Inginku pamit
Untuk tidak lagi mengganggunya
Entah mengapa air mata tak henti mengalir
Satu hal yang selalu kutanya pada diri
Mengapa air mata tak mau berhenti ketika mengingatnya

Hal apa sebenarnya yang dimilikinya
Sampai hati melekat padanya
Sungguh indah rasa yang Kau beri
Rasa cinta teramat dalam pada salah satu kekasihMu

Tak sampai hati ingin mengatakannya
Untuk berpamitan dengannya
Dengan segala rasa yang dimilikinya

Meski dia tak menganggap
Namun bagiku
Benar benar tak bisa lepas sepertinya
Hingga aku bertanya padaNya
Ada apa sebenarnya takdir yang digariskan

Mungkin ada pada ikhlas kuncinya
Ikhlas merelakan kepergiannya
Ikhlas hidup tanpanya
Ikhlas untuk terus mendoakannya meski waktu tak lagi berkompromi

-------------------
Cukup sudah kebahagiaanmu diberikan
Mulailah bangkit sedikit demi sedikit
Meski tertatih tatih
Majulah selangkah demi selangkah

Untuk bisa menyamai langkahnya
Langkah seorang kekasihNya
Bukan kekasihmu
Berlombalah menujuNya dengan sportif

"Jika berjauhan tidak menambahkanmu rasa Cinta, berarti kamu benar-benar belum Mencintai"
-ABI-

Surabaya, 1 Juli 2021

Sebongkah Harapan

Masihkan boleh memandang wajahnya
Akankah ada harapan bersua dengannya
Pertanyaan terbesarnya,
Apakah pantas berharap bertemu dengannya?

Di hari ini, esok, atau seterusnya
Entah masi bisa bersua atau tidak
Entah siapa yang akan pulang lebih dulu

Hanya harapan terbaik yang selalu melangit
Berharap tak ada cela maupun luka
Cinta tanpa syarat tanpa harap

Seiris demi seiris rasa rindu memudar
Bukan tanpa alasan
Disaat semakin memudarnya rindu
Saat itu pula melangitkan kalbu

Semoga segera lepas
Sebongkah diri rendah
Kutipan puja yang selalu terulas
Pada Guru selalu terpanjat
Semoga terdengar oleh Sang Maha
Coretan hati yang tak bertepi

Surabaya, 1 Juli 2021

Lukisan Sang Senja

Hai senja
Ada apa denganmu
Sepertinya, mendung sedang menyelimuti
Kiranya ada yang ingin kau sampaikan
Mohon sampaikanlah lewat angin yang menderu

Masihkah hidup rasamu
Kurira tidak,
Mati memang selalu menyertaimu
Risau pun malu untuk datang padamu

Tak salah pilih
Memang semestinya insan sepertimu layak...
Bahkan lebih dari layak sebagai panutan...

Sudah tak ada lagi kata yang bisa diucap
Bertemu manusia sesempurna dirimu itu sudah lebih dari cukup bagiku
Contoh konkrit seorang Abdul Karim
Salah satu Wali Allah yang tersembunyi

Tak ada cela dari ujung ke ujung
Hanya ada puja yang senantiasa menemani

Semoga kau tak keberatan menjadi senja bagiku yang hina ini
Hanya secuil daging yang tak berguna.

Di akhir surat
Selalu terpanjat
Lantunan doa pada sang senja
Semoga sinarmu megah seperti sedia kala

Apa kau tau
Ketika sudah tak ada kata yang perlu diucap
Dalam rangkaian bait tanpa makna
Disitu aku merasa hampa
Ingin sebenarnya menyapa
Namun sang senja sepertinya sedang tak bernyawa

Hanya bisikan yang selalu kubawa
Kepada langit aku mengadu
Kepada bumi aku berlutut
Semoga kasihku sampai padamu
Wahai Senja yang selalu kurindu

Surabaya, 1 Juli 2021

Selasa, 29 Juni 2021

Sepotong Awan Kelabu

dulu...
Hujan adalah senyuman bagiku
Namun tidak untuk sekarang
Hujan selalu mengingatkan akan keadaanmu
Sedang apa kau disana
Jauh memang mata memandang
Sampai tak terlihat oleh rasa

Awan kelabu menyelimuti
Senada dengan sepinya hati
Tak henti lantunan doa selalu terpanjat
Untukmu yang sedang dalam jerat

Tak terasa rasa hormat hilang
Seiring dengan kebodohan jiwa
Tak tau malu siapa yang dihadap
Sopan santun tak tampak

Mohon maafkan segala tindak tanduk 
Ucap laku yang tak patut
Padamu kami berlaku
Padamu kami berucap
Dengan rintikan air mata kami mengharap
Semoga segala salah masih bisa ditolerir

Jika memang sudah tak pantas
Doa kami akan selalu tetap
Untukmu yang takkan pernah lepas
Dari jeratan hati yang paling dalam

Surabaya, 29 Juni 2021

Terimakasih
Untuk waktu yang tak pernah kembali
Untuk hati yang selalu gigih
Untuk air mata yang setia menemani



Minggu, 27 Juni 2021

Iqra' !

Iqra' (Bacalah),! ..dan jangan hanya membaca ayat2 yg indah saja, bacalah pula ayat2 yg (tampaknya) menakutkan, yakinlah bahwa endingnya HAPPY!! «asw»

Original post by Abina
KH Mohammad Nizam AsShafa

WALI-WALI PENYANDANG BAJU KEBESARAN ASMA ALLAH

Reboan Agung, 23 Juni 2021

Wali Abdul Jalil (50)

عبد الجليل: هو من أجله الله بجلاله حتى هابه كل شيء رآه، لجلالة قدره ووقع في قلبه الهيبة منه

Pengertian wali Abdul Jalil adalah hamba yang telah mencapai kesempurnaan iman lantas di agungkan oleh Allah dengan di sematkan baju kebesaranNya Al-Jalil (Maha Perkasa) sehingga apapun yang melihatnya akan merasakan kewibawaannya. Demikian itu karena ke Maha Perkasaan sifat KuasaNya yang disematkan dalam kalbu hamba tersebut dan menyababkan hamba tersebut berwibawa dengan kewibawaanNya.

Murabbī Rūhīnā menjelaskan teknik instropeksi diri untuk menjaga agar ahwal (ruhani) semakin sempurna dengan teknik-teknik agar tidak terjerat maksiat dan dosa:

1. Musyarathah (مشارطة)
Musyarathah adalah berjanji pada diri untuk tidak melakukan dosa dan kemaksiatan. Musyarathah dapat dilakukan pada setiap pagi(setelah shalat subuh) dan sesudah shalat magrib.

2. Muraqabah (مراقبة)
Muraqabah yaitu selalu merasa bahwa dirinya diawasi Allah Swt., dilihat Allah Swt. dimanapun dia berada, selalu merasa didengar dan diketahui oleh Allah Swt. 

3. Muhasabah (محاسبة)
Muhasabah merupakan aktivitas berupa memeriksa (evaluasi diri) dengan selalu menghitung diri, yaitu menghitung-hitung apa yang telah diperbuatnya  berdasarkan apa yang dia telah janjikan dalam "musyaratah" apakah ada maksiat atau kebaikan.  Muhasabah dapat dilakukan ba'da Ashar.

4. Mu'atabah (معاتبة)
Mu'atabah artinya menghukum terhadap maksiat yang kita lakukan, yaitu memberikan sangsi pada diri bilamana melakukan suatu kema'siatan.

Original Post :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=362333575316615&id=107571654126143

PENYEBAB KEGELAPAN

Ketika nuranimu putus dari keterhubungannya terhadap Cayaha Ilahi ϑαή Nur Muhammad, maka ketika itu pula kegelapan (dhulumat) akan segera menggantikannya, kemudian bisikan² syetan ϑαή hasrat jiwa rendah serta-merta menguasaimu ϑαή mengarahkan kepada hal² yg merugikanmu, di duniamu ini ϑαή di akheratmu kelak. Berhati²lah!. «ASW»

Original Post by Abina 
KH. Mohmmad Nizam As Shafa

Rabu, 23 Juni 2021

Hujan bulan Juni

Senja akan selalu sama setiap saat
Kau inginkan apalagi darinya
Ia akan tetap setia pada sinarnya

Berlakulah sewajarnya
Berhenti berharap pada apa yang bukan untukmu
Cukupkan doa tersurat padanya

Memang benar,
Ketika nafsu ego mulai merajalela
Yang diingini hanya satu
Duduk bersebelahan saja dengannya

Selalu sama 
Dan tetap takkan berubah
Hanya ingin memastikan 
Keadaannya baik-baik saja

Sebuah pinta yang tak berubah
Entah sampai kapan rindu berirama
Terngiang dalam jiwa dan rasa
Sampai mati pun takkan reda

Seiring tetesan hujan jatuh ke bumi
Selaras dengan doa ku peduli
Walau tak lagi sama di lain hari
Semoga sang Senja tak bosan menemani

Meski harapan hanya akan menjadi angan
Namun rasa takkan pernah dusta
Hanya pasrah kepada Sang Maha
Berharap khayalan takkan menjadi mitos belaka

I wanna love you like the hurricane
I wanna love you like a mountain rain
So wild so pure
So strong and crazy for you

https://g.co/kgs/UpmB4t

Surabaya, 23 Juni 2021
'Seiring hujan menemani di bulan Juni'

Selasa, 15 Juni 2021

Sajak Sang Penulis

Sesaat mengulang masa lalu
Masa dimana awal bertemu
Benar memang kepekaanmu

Sok kenal sok dekat,
Satu statement yang belum bisa diterima di awal
Namun perlahan teruji kebenarannya
Tak layak untuk mengenalmu lebih jauh
Bahkan tak mungkin sepertinya..

Hahaa...
Siapalah saya
Hanya seonggok daging yang tak berguna

Cukup sudah urusanku...
Sang penambah semangat tiada guna
Karena sang pemilik semangat cukup menggila
Seperti dalam salah satu dialog novel, "takutnya, aku sudah tak beguna lagi buatmu"

Benarlah...
Saatnya mencinta tanpa kata
Merindu dalam diam
Hanya berbekal doa terindah
Tercurah dari hati yang terdalam

Sedikit cerita tentang penulis...
Jika sudah tertakdir untuk sendiri
Maka terimalah...
Memang hidupmu takkan seramai dulu..
Mau se egois apapun maumu
Garis Tuhan takkan pernah meleset...

Sudahi kisahmu...
Cukupkan rindumu...
Langitkan doamu...

Kembalilah ke jalan normal
Jalan lurus yang tak terlalu berliku

Namun tetap saja
Tak bisa dipungkiri
Entah hari ini, esok, atau lusa
Kau akan tetap menjadi senjaku selamanya...

Meski ketika esok, sang senja bersinar menerangi bumi seutuhnya pun...
Takkan berpaling rasa ini padamu...

Nothing's gonna change my love for you
https://g.co/kgs/QeqJ64

Surabaya, 15 Juni 2021

Senin, 14 Juni 2021

Semburat Senja

Teruntuk : Sang Senja yang menghiasi hati

Kau adalah segalanya bagiku
Dan aku hanyalah sebatas angin lewat, yang bahkan bukan semilir sejuk, namun bagai puting beliung yang memuakkan...

Sedih sebenarnya
Ketika sudah tak ada lagi kata yang hendak terlontar
Hanya mampu berbasa basi sebagai penghilang penat

Seperti biasa,
Memang dasar seorang wanita
Mengandalkan air mata
Untuk segala gundah gulana

Tak ada alasan sebenarnya
Hanya berhenti pada satu titik senja
Semburat langit yang selalu mengundang rasa
Rasa yang sama setiap saat
Takkan pernah berubah meski ajal menjelang

Kaulah sang senja
Menunggu untuk melihatmu bersinar
Walau hanya sesaat
Waktu sangat berarti
Hanya sejenak semburatmu melangit
Namun tetap itulah yang kutunggu.. 

Surabaya, 14 Juni 2021

Minggu, 13 Juni 2021

SELAMAT TINGGAL MASA MUDA !


Puncak fase fisik sudah dilampaui.

Simpang jalan kehidupan sudah diketahui.

Derita dan bahagia sering dialami.

Persoalan kehidupan sudah semakin kelihatan berat.

Bukan lagi fase fisik, bukan lagi fase coba-coba, melainkan fase kearifan hidup.

Do’a penuh permohonan, rasa syukur, dan penuh pertobatan dipanjatkan secara khusyu', intim, dan sepenuh hati oleh siapapun yang punya kesadaran akan umur, terlebih bila mencapai usia diatas 40 tahun.

"Duhai Dzat yang mengatur kehidupku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. 
Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." 
(QS. Al Ahqaf, 15)

# Semoga......

Original post :
https://www.facebook.com/100068373813808/posts/114906944131766/

PENYIMPANGAN DALAM TASAWUF

Antara Kebenaran Bersikap dan Kecurigaan
Ahad Karim, 13 Juni 2021

ومن المعلوم أن كلام العلماء من الفقهاء المتقدمين أهل العلم والعمل لا يتناقض، لأنهم أمناء الله على الحرام والحلال فيجب أن تحمل معاني عباراتهم الصريحة في وجوب منع الصوفية الذين يدعون المحبة من التواجد والشطح ونحو ذلك، كما وقفنا عليه في كتب الفقه مفصّلا على طائفة مخصوصين من المتصوفة الكاذبين لامن الصوفية الصادقين، انكشف أمرهم وتبيّن فسادهم على وجه اليقين في الخصوص والعموم إما بإقرارهم بألسنتهم علي أنفسهم بما يخالف الشريعة المطهرة، أو بالبيّنة الشريعة عند حاكم شرعيّ لا في مطلق الصوفية ممن يتبين فسادهم بأحد الوجهين المذكورين بل بمجرد الظن والتخمين، فإن الظن أكذب الحديث كما مرّ

Sudah bukan rahasia lagi bahwasannya statement ulama ahli fiqih periode awal yang notabene ahli ilmu yang mengamalkan ilmunya yang sesungguhnya tak ada kontradiksi (pertentangan pendapat). Mereka (ulama ahli fiqih periode diperiode awal) dipercaya oleh Allah dalam merawat hukum Allah yang termanifestasikan dalam ketetapan halal dan haram didalam ilmu fiqih.  Mereka melarang berinteraksi dengan para shufi. Larangan mereka ini ditujukan hanya terhadap shufi yang pembohong (shufi jahil) yang mengaku sebagai ahli mahabbah, merasa menemukan kebenaran hakiki dengan racauan mistis (ndlêming) palsu dan bukan kepada shufi sejati. Yang dimaksud shufi jahil adalah sebagaimana tampak dari caranya mengekspresikan keyakinan mereka yang merusak agama baik dari statemennya yang bertentangan dengan syari'at yang suci atau sikapnya yang mengharuskan mengikuti syariat dari seorang ahli hukum bukan atas dasar prinsip-prinsip shufi yang benar.

كبر مقتًا عند الله أن تقولوا ما لا تفعلون 

Termasuk kategori "Kerusakan yang parah" menurut Allah adalah kalian hanya mampu berkata-kata tanpa mengamalkannya (QS. As-Shaf:03).

Kesimpulan
1. Pada periode fiqih terdapat larangan mengikuti shufi imitasi (tiruan/ palsu).
2. Pada periode tersebut cukup mengikuti ulama fiqih yang notabene pengamal dan penjaga hukum Allah.
3. Atas kehati-hatian inilah, ulama saat ini enggan bertarekat karena kecurigaan yang berlebihan terhadap para shufi dalam wadah lembaga tarekat. (Ulama saat ini banyak yang mempertanyakan keilmuan guru-guru tarekat).
4. Anggapan seperti ini sesungguhnya tidak benar, karena sangat mungkin orang-orang yang mencegah bertarekat belum tercerahkan. 
5. Jika seseorang telah tercerahkan pastilah akan menemukan shufi sejati yang notabene ahli dalam ilmu Allah sehingga akan membimbingnya meraih posisi mulia disisi Allah.

Ulama fiqih pada periode fiqih sesungguhnya juga menguasai ilmu tasawuf (shufi sejati) sekaligus yang tercermin dalam perhatiannya terhadap panji-panji Allah. Maka benarlah yang diajarkan Syaikh Abdul Qadir dalam sebuah doa:

يا دليل المتحيرين دُلَّنِي على من يدلني إليك
"Ya Allah, Dzat Yang Maha Membimbing orang-orang yang belum menemukan kebenaran sejati, semoga Engkau membimbingku agar menemukan guru yang mampu membimbingku dalam meraih posisi mulia disampingMu."

Makna doa tersebut adalah:
1. Sangat mungkin kita salah menilai orang, maka hanya memohon petunjuk Allah lah solusi agar kita terbimbing meraih posisi mulia disisiNya.
2. Anjuran untuk istikharah memohon petunjuk langsung kepada Allah agar menemukan guru pembimbing (mursyid).
3. Jangan bertanya kepada manusia dalam hal ini.

Original post :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=355844962632143&id=107571654126143

Jumat, 11 Juni 2021

To : My Precious

Selalu ada jeda disetiap pertemuan
Memang digariskan begini sepertinya...
Sudah tak ada lagi kata yang perlu diucap...
Karena terlalu 'bosan' menghadap
Salah satu bentuk rasa bosan yang akhirnya terealisasi dengan baik bagimu

Namun tidak bagiku, jeda membuat hati semakin pilu
Serpihan air mata tak kunjung redup
Kesalahan semua ada pada diri
Meski siapapun dan apapun itu, tetap harus menyalahkan diri sendiri

Yasudahlah, entah apalagi yang harus diperbuat untuk menebus sebuah kesalahan... 
Mungkin terlihat sepele bagimu, namun sangat berat bagiku...
Tak ada lagi kata yang sanggup terucap selain kata 'maaf'

Maaf untuk selalu mengganggumu
Maaf untuk tidak bisa menjawabmu dengan baik
Maaf untuk segala kerepotan yang diperbuat
Maaf karena sering membuatmu sedih

Dan terimakasih sudah mau mendengar keluh kesah selama ini
Semoga kedepannya kau tak bosan dengan semua ini...

Satu kalimat yang musti kau ingat :
as always, i'll always loving you forever and ever... 

Muara Rindu

Jam rindu dimulai
Entah pada siapa aku merindu
Saat rembulan menampakkan wajahnya
Saat itu pula sang rindu mulai menggeliat
Tak kenal rupa tak tau cara
Tak kenal tempat tak tau arah

Begitulah...
Mengalir seperti sungai
Hingga bermuara di samudra
Seperti halnya rindu
Semakin mengalir, semakin sendu
Hingga berakhir pada luluh

Untukmu yang saat ini menetap...
aku mencintaimu dengan amin yang paling serius, setelah Tuhanku, dan kedua orang tuaku.

Surabaya, 10062021

Rabu, 09 Juni 2021

WALI-WALI PENYANDANG BAJU KETUHANAN

Reboan Agung, 09 Juni 2021

Wali Abdul Halim (32)

عبد الحليم هو الذي لا يعاجل من يجني عليه بالعقوبة، ويحلم عليه ويتحمل أذية من يؤذيه وسفاهة السفهاء، ويدفع السيئة بالتي هي أحسن

Wali Abdul Halim itu adalah orang yang mencapai iman sempurna dan mendapat anugerah baju ketuhanan "Al-Halim". Beliau adalah hamba Allah yang pandai menahan diri (tergesa-gesa) untuk menghukum penjahat yang menjahati dirinya, bahkan menyayanginya. Beliau sanggup menanggung derita orang yang menyakitinya dan dari orang-orang bodoh yang berbuat bodoh padanya (menyakitinya), dan membalas keburukan orang yang berbuat buruk kepadanya dengan balasan berupa kebaikan.

Bahkan untuk menutupi hutang "saudaranya", wali Abdul Halim rela menjadi budak orang yang menghutangi saudaranya tersebut.

Wali Abdul Adhim (33)

عبد العظيم هو الذي تجلى الحق له بعظمته فيتذلل له غاية التذلل أداءً لحق عظمته، فيعظمه الله في أعين عباده، ويرفع ذكره بين الناس فيبجلونه ويوقرونه، لظهور آثر العظمة على ظاهره...

Wali Abdul Adhīm mendapat anugerah baju keagungan Allah karena aktivitasnya yang pandai mengagungkan Allah melalui siapa dan apa saja ciptaan Allah.

Allah menampakkan keagunganNya padanya sebab beliau pandai mengagungkanNya dan pandai menghinakan diri sehina mungkin karena mengamalkan hakikat keagunganNya. Sebab itulah lantas Allah menyematkan baju Al-'Adhīm padanya dalam pandangan makhluk, meninggikan, memuliakan dan mengagungkan gelarnya di hadapan manusia sebagai penampakan keagunganNya yang melekat padanya.

Abdul Ghafur (34)

Abdul Ghafur itu lebih kuat karakter pengampunannya terhadap orang yang berbuat kriminal padanya dibanding Abdul Ghaffār. Abdul Ghafūr pengampunannya abadi sedangkan Abdul Ghaffar ampunannya luas (masih terdapat potensi untuk tidak mengampuni).
 
Abdus Syakur (35)

Wali Abdus Syakur selalu bersyukur kepada Tuhannya karena telah melihat segala pemberian Allah baik yang sesuai keinginannya atau yang  tidak sesuai, sebagai "nikmat".

Bala' dan ujian dinilai oleh wali Abdus Syakur sebagai nikmat bahkan dari sisi batinnya sekalipun. Hal ini sebagamana diucapkan sayidina Ali:

سُبحَانَ مَنْ  اشْتَدَّتْ نِقْمَتُهُ عَلَى أَعْدَائِهِ فِي سَعَةِ رَحْمَتِهِ وَاتَّسَعَتْ رَحْمَتُهُ لِأَوْلِيَائِهِ فِي شِدَّةِ نِقْمَتِهِ

"Maha Suci Dzat Yang menyiksa musuhNya dalam bentuk keleluasaan kasihsayangNya, sementara meluaskan rahmat kepada kekasihNya dalam bentuk kedahsyatan siksaNya".

Wali Abdul 'Ali (36)

Al-'Ali adalah salah satu nama indah Allah. Hamba yang telah sempurna imannya lantas terus menaikkan tekad spiritualnya dalam meraih derajat mulia disisi Allah hingga wushul (sampai di hadiratNya) dan tiap-tiap kedudukan tinggi telah dicapainya maka akan mendapat anugerah baju ketuhanan Al-'Ali sehingga bergelar Abdul Ali.

Minggu, 06 Juni 2021

BIMBINGAN ILAHI (HIDAYAH)


Ahad Karim, 06 Juni 2021

Syaikh Abu Bakar Bannani memulai kata-kata mutiaranya dengan mempertanyakan kesahihan titik balik seorang hamba dalam keterbimbingan yang benar dengan statemen beliau:

1. من لم تسقه ريّاح العناية، وتحوه شوارق الرعاية، من أين له أن يدّعي الهداية

Bagaimana mungkin orang mendapat hidayah jika belum terbimbing aliran pehatian ilahi dan terjaga oleh perawatan rabbani.

atau

Bagaimana mungkin seseorang mengaku (merasa) telah mendapat hidayah jika belum dikendalikan dan dijaga hingga istiqamah dalam bimbingan guru.

Rayyah al-Inayah merupakan tunduknya nafsu yang merupakan anugerah murni dari Allah yang ditandai dengan dipertemukan Pembimbing Ruhani.

Syawariq al-inayah itu berupa amalan-amalan yang istiqamah yang mampu menjaganya dari perbuatan buruk yang diajarkan oleh Pembimning Ruhani.

2. سبقت العناية في أول قدم، وكان ذلك عين ما خطّه القلم، فما شطّرت علوم وما نُسخت حكم

Perhatian ilahi itu telah ada sejak dahulu (kait biyen mula) sedang kita baru diciptakan. Dan itu sudah diketaui dari awal langkah kita yaitu ketentuan yang telah ditulis Allah melalui qalamNya. Maka ilmu-ilmu itu (sesuatu yang ditetapkan oleh Allah untuk kita) bukan dari usaha kita dan hikmah-hikmah itu (ketetapan Allah tersebut) tidak pernah dihilangkan (dibatalkan). 

Artinya semuanya telah ditetapkan oleh Allah sejak zaman azali.
Itulah kekmtentuan azali kita dari Allah. Semua sudah ditakdirkan oleh Allah.

Hikmahnya: Jangan meremehkan orang lain karena yang belum mendapat hidayah karena sangat mungkin kita tiada artinya dibanding orang yang kita anggap remeh.

Original link : 
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=351479326402040&id=107571654126143

Rabu, 02 Juni 2021

WALI-WALI PENYANDANG BAJU KEBESARAN ALLAH


Reboan Agung, 02 Juni 2021

Wali Abdul Hakam (26)

عبد الحَكَم هو الذي  يحكم بحكم الله على عباده

Mukmin hakiki yang sempurna imannnya yang menghukumi dirinya dan orang-orang yang mengikutinya dengan hukum Allah (hukum yang diterapkan untuk hamba-hamba Allah).

....وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
....barangsiapa tidak menghukumi dengan hukum yang ditetapkan oleh Allah, maka mereka itu termasuk golongan orang-orang kafir. (QS. Al-Maidah: 44)

Wali Allah Abdul 'Adl (27)

عبد العدل هو الذي يعدل بين الناس بالحق، لأنه مظهر عدله تعالى، وليس العدل هو التساوي كما يظن ما لم يعلم، بل توفية حق كل ذي حق وتوفيره عليه بحسب إستحقاقه
Abdul Adl adalah mukmin hakiki yang telah mampu berbuat adil diantara manusia dengan haq karena kedudukannya yang menjadi representasi asma Allah Yang Maha Adil.

Adil bukanlah menyamaratakan sebagaimana disangkakan tetapi
memenuhi hak tiap yang berhak sesuai haknya dan harus memenuhi haknya sesuai yang seharusnya diterima.

Perbedaan antara  Al-Hakam dan Al-Adl yaitu bahwa Al-Hakam merupakan pemutus hukum sedangkan Al-Adl  membantu Al-Hakam dalam memutuskan perkara. Al-Adl merupakan penampakan asma Al-'Adl nya Allah.

Tak mungkin mampu berbuat adil sebelum zuhud. Jika masih menginginkan jatah duniawi maka tak mungkin bisa adil. 

Wali Abdul Latif (28)

عبدزاللطيف هو من يلطف بعباده 

Mukmin sejati yang sangat lemah kembut dalam berinteraksi dengan hamba-hamba Allah karena matahatinya mampu melihat posisis kelembutan karena feellingnya lantas mampu menelaah apa yang terkandung didalam batin dan menjadi perantara kelembutan Allah dalam muamalah dengan hamba-hamba Allah dan kepanjangan cahaya-cahaya Allah. Mereka yang diaktivasi oleh Abdul Latif tidak akan merasakannya karena begitu lembutnya kasih Abdul Latif.

لَّا تُدْرِكُهُ ٱلْأَبْصَٰرُ وَهُوَ يُدْرِكُ ٱلْأَبْصَٰرَ ۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيْرُ.

DIA tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata, sedangkan DIA dapat melihat segala yang kelihatan. DIAlah Yang Maha Halus lagi Maha Mewaspadai. (QS. Al-An'am: 103)

Original link : 
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=349420689941237&id=107571654126143