Luka lama perlahan membaik
Atau bahkan memburuk
Terserah pada rasa
Mulai dari diri sendiri
Yang ber ekspektasi terlalu tinggi
Tak ada yang kuat untuk meninggalkan
Meninggalkan apa yang sudah kau harap dulu
Namun takdir tidak ada yang tau
Getaran jiwa selalu mengingatkan
Akan keresahan hati yang makin menjadi
Menjauh...
Menjauhlah dari segala hal yang membuatmu sakit
Meski tak nampak mata
Namun perih dirasa
Sebenarnya,,,
Jika kau sadari dari dulu
Takkan terjerumus dengan keadaan seperti ini
Mengambang diatara dua titik
Tetaplah berdasar pada dua obat hidup
Sabar dan syukur, meski pelajaran demi pelajaran banyak menamparmu
Bila tak sekarang
Kapan lagi akan kau mulai
Mulailah berbenah diri
Jika masih diberi waktu untuk bernafas
Buatlah kisah klasik hidupmu
Tenang saja, janji akan tetap menjadi janji
Karena mau bagaimanapun
Rasa yang sama dari dulu tak pernah berubah
Meski keadaan berbalik 360°
Doa tetap terlangitkan untukmu yang tersayang
Hingga pada titik akhir jasad berada didunia
Biarlah catatan ini menjadi bukti kecintaan Qais kepada Layla nya yang takkan pernah sampai
Karena Sang Mahaguru bernasihat "Boleh jadi Tuhan mengizinkanmu mencintai, tapi tidak mengizinkanmu memilikinya"
Entah kapan akan terbaca
Atau bahkan hilang ditelan masa
Catatan ini akan menjadi saksi
Betapa rasa ini tak pernah pudar selamanya
Kepada yang terkasih,
kutitipkan rindu pada sang Senja
Senja yang selalu kunanti
Boleh mengagumi namun tak boleh memiliki
Terlalu cantik untuk dikagumi
Terlampau indah untuk dicintai
Benar-benar 134 di hati
Surabaya 04112021,
Tertanda,
sang pecinta
Nb : pict by my dear MSA134