Sungguh, kami pasti akan terus-menerus menguji kamu :
Isyarat bahwa, hakikat kehidupan dunia ditandai adanya cobaan yang beraneka ragam.
Ujian yg dihadapi itu pada hakikatnya sedikit, sehingga betapapun besarnya, ia sedikit bila dibandingkan dengan imbalan dan ganjaran yg diterima.
Cobaan itu sedikit, ia sedikit karena cobaan dan ujian yg besar adalah kegagalan menghadapi cobaan, khususnya dalam kehidupan.
Ujian yg diberikan Allah sedikit. Kadarnya sedikit bila dibandingkan dengan potensi telah dianugerahkan Allah kepada manusia.
Seperti halnya soal-soal ujian pada lembaga pendidikan. Semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin berat soal ujian. Setiap yg diuji akan lulus jika ia mempersiapkan diri dengan baik serta mengikuti tuntunan yg diajarkan.
Patut diketahui, bahwa ayat sebelum ini mengajarkan shalat dan sabar. Jika demikian, yang diajarkan itu harus diamalkan sebelum datangnya ujian Allah ini.
Karena itu pula, ayat diatas ditutup dengan perintah, "Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yg sabar".
Apakah bentuk ujian itu? Sedikit dari rasa takut, yakni keresahan HATI(k) menyangkut sesuatu yg buruk atau hal-hal yg tidak menyenangkan yg diduga akan terjadi.
Serta sedikit cobaan kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.
Informasi Allah tentang "soal ujian" ini adalah nikmat besar tersendiri, karena dengan mengetahuinya, kita dapat mempersiapkan diri menghadapi ujian yg lebih besar. Yang buruk adalah kegagalan menghadapinya.
Takut menghadapi ujian adalah pintu gerbang kegagalan, demikian juga ujian ilahi. Mengahdapi sesuatu yang ditakuti adalah membentengi diri dari gangguannya. Biarkan dia datang kapan saja, tetapi ketika itu datang, anda telah siap menghadapinya.
Rasa lapar pun demikian. Jangan khawatir makanan tak mencukupi jika anda sedang diuji dalam bentuk rasa lapar, Allah telah memberi potensi. Kalau perut kosong dari makanan, masih ada yg lain dalam tubuh manusia yg dapat melanjutkan hidupnya. Ia memiliki lemak, daging, bahkan kalau inipun telah habis, tubuhnya akan mengambil dari tulangnya, bahkan dia tetap hidup walau jantungnya sudah tidak berdebar lagi. Kematian dalam pandangan dokter bukanlah dengan terhentinya denyut jantung, tetapi dengan terhentinya fungsi otak.
Lapar, bukan buruk. Dengan rasa lapar, semua makanan menjadi lezat dimakan. Allah menyampaikan ujian ini agar manusia siap menghadapinya sehingga dia membiasakan diri, tidak makan kecuali ia lapar dan bila makan tidak terlampau kenyang.
Manusia harus berjuang karena hidup adalah pergulatan antara kebenaran dan kebatilan, pertarungan antara kebaikan dan keburukan.
Tentu saja, dalam pergulatan dan pertarungan pasti ada korban. Aneka korban itu bisa harta, jiwa, dan buah-buahan, baik buah-buahan yg sebenarnya maupun buah-buahan dalam arti buah dari apa yg dicita-citakan.
Tetapi, korban itu sedikit, bahkan itulah yg menjadi bahan bakar memperlancar jalannya kehidupan serta mempercepat pencapaian tujuan. Jika demikian, jangan menggerutu menghadapi ujia, bersabarlah dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yg sabar.
Dikutip dari Tafsir al-misbah
Karya M. Quraisy Syihab
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar